Rebranding Djoin, Inovasi Startup Angkat Martabat Koperasi Lebih Modern Sebagai Penunjang Pemulihan Ekonomi

  20 Juli 2022 EKONOMI Denpasar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. PT. Solusi Anak Sakti, Djoin melakukan inovasi sinergi startup dan koperasi modern sebagai penunjang pemulihan ekonomi Indonesia. Hadirnya, startup Djoin seiring perkembangan teknologi informasi tentu saja mempermudah kehidupan masyarakat saat ini. 

Tak main-main, kehadiran startup Djoin memberikan perhatian serius terhadap keuangan mikro, sehingga dengan inovasi ini diharapkan koperasi yang bertujuan mensejahterakan anggota, mampu bertahan, bersaing, dan berkembang di era digitalisasi ini. 

I Wayan Indra Adhi Suputra selaku CEO Djoin,  mengatakan bahwa sampai saat ini terdapat 42 koperasi yang sudah bersinergi dengan Djoin. Hebatnya, koperasi yang sudah bergabung Djoin ini tidak hanya dari Bali saja, namun juga dari beberapa seperti dari di NTB dan NTT. 

“Djoin ini merangkul dan berkembang bersama koperasi. Kami tidak hanya dari bidang teknologi saja, akan tetapi juga dari SDM, pemodalan, hingga pangsa pasar,” kata Wayan Indra Adhi Suputra disela acara re-branding Djoin di Jalan Bypass Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (20/7/2022).

Wayan Indra Adhi Suputra mengakui mayoritas koperasi yang bergabung dari Bali dan koperasi yang sudah bergabung ini sudah berjalan dengan baik dan memanfaatkan teknologi. Pihaknya berharap koperasi yang sudah bergabung dengan Djoin akan mampu memanfaatkan teknologi dan juga solusi dari Djoin. 

"Sudah ada permintaan untuk bergabung dari Lampung, Yogyakarta, dan Semarang mau gabung dengan kami. Mereka bisa meningkatkan produktivitas, transparansi, dan koperasi bisa mendapatkan akses market yang lebih besar. Karena seperti kita ketahui, orang yang mengetahui koperasi hanya generasi baby boom atau yang senior, tapi yang muda ini belum banyak yang tahu. Nah disitulah keberadaan Djoin ini, generasi milenial ini bisa menjadi anggota koperasi,” jelasnya. 

Sementara terkait re-branding Djoin, Wayan Indra Adhi Suputra menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan acara untuk menyemarakkan bulan koperasi. “Kami memilih tanggal 20 Juli 2022 ini, juga untuk mendukung presidensi G20 yang diadakan di Bali,” tegasnya. 

Dalam kesempatan ini, Komisaris Utama Djoin, Edi Permadi menyampaikan bahwa Djoin merupakan momentum untuk memulai memahami ekonomi Pancasila dan mengembangkan ekonomi Pancasila dalam era modernisasi ini,khususnya sila kelima yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 

Edi Permadi pun menerangkan keunggulan koperasi dengan koorperation (perusahaan) dimana koperasi dititikberatkan dengan keputusan anggota. Satu anggota satu suara dalam menentukan arah kebijakan koperasi, sehingga menjadi kekuatan untuk tumbuh dan berkembang bersama. 

"Koperasi suko guru utama perekonomian pancasila. Jadi dengan bergabung ke Djoin, maka koperasi akan berpikir global namun tetap berperilaku kita culture yang sangat kental di Bali ini. Djoin ini juga sejalan dengan presidensi G20 dalam upaya peningkatan ekonomi, demokrasi, dan digitalisasi ekonomi kerakyatan," terangnya. 

Ketua STMIK Primakara, I Made Artana yang dikenal juga sebagai pencetak startup di Bali tampak memuji dan mengaku bangga dengan inovasi startup Djoin. “Saya harap Djoin ini menjadi pematik semangat startup di Bali. Mengingat saat ini, Bali masih mengandalkan ekonomi sari satu sektor saja, yakni pariwisata. Ke depan harus mampu melahirkan industri keratif ekonomi digital di Bali,” harapnya. 

Made Artana juga berharap, ekonomi digital ini menjadi salah satu pilar penopang ekonomi digital di Bali. “Kita bermain di ranah inaternasoinal, karena digital. Salah satu bukti, yakni adanya komunitas digital nomad di Canggu. Yakni bekerja dari Bali sambil berlibur. Kita harap ke depan semakin banyak ekonomi kreatif digital tumbuh,” harapnya kembali.  

Made Artana menilai Djoin ini menjadi pemantik semangat untuk tumbuh. Baginya, startup Djoin hadir membawa solusi, khususnya memecahkan masalah di koperasi, apalagi Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Madsuki sampai kaget menyikapi inovasi Djoin, yaitu hijrahnya koperasi menjadi koperasi modern. 

"Sehingga diharapkan mampu meningkatkan inklusi keuangan karena menggunakan aplikasi yang memicu terjadinya transaksi. Selain itu, masyarakat juga semakin cepat mengadopsi teknologi karena dipaksa menggunakan aplikasi dalam berkoperasi,” sebutnya.   

Apresiasi juga terlontar dari Menteri Koperasi dan UMKM RI, Teten Masduki. Secara virtual, Menteri Teten menyampaikan bahwa Djoin ini mengubah mindset koperasi. Tidak hanya menjadi lokal bisnis, tapi modern melalaui sentuhan digital, sehingga mampu meningkatkan kualitas layanan, dan transparansi. 

“Saya menyambut baik dan mengapresiasi hadirnya Djoin yang turut serta berkontribusi dalam memajukan koperasi di Indonesia, tidak hanya melalui sentuhan digital melainkan sisi holistik juga. Hadirnya Djoin saya harapkan mampu memberikan nuansa baru dalam mengakselerasi pertumbuhan koperasi modern di Tanah Air,” tegasnya. 

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster yang sambutannya diwakili Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, Wayan Ekadina juga menyampaikan apresiasi kepada Djoin. Ia juga mengucapkan selamat kepada PT. Solusi Anak Sakti atas peresmian merek dagang baru dari sebelumnya bernama Solusi Sakti menjadi Djoin. 

"Djoin mungkin diambil dari kata dasar “Join” yang dapat diartikan “bergabung dan bekerjasama” dari sejumlah solusi sakti. Dari nama tersebut, terkandung harapan yang luar biasa. Semoga dengan transformasi ini, mampu memberikan semangat dan energi baru, berkolaborasi bersama melalui sejumlah “solusi sakti” membangun ekosistem digital. Pada akhirnya diharapkan mampu berkontribusi dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat,” pungkasnya.(BB).