Soal LNG Intaran dan Energi Bersih, Begini Sikap DPRD Bali    

  28 Juni 2022 PERISTIWA Denpasar

Ket poto : Sidang Paripurna DPRD Bali

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar.  Kemandirian energi yang bersih bagi Palau Dewata semakin diperlukan seiring produktivitas Bali semakin tinggi, akibat adanya peningkatan investasi yang drastis. Fraksi-fraksi DPRD Bali pada Sidang Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Senin (27/6/2022) menekankan, Bali sebagai destinasi wisata dunia, kebutuhan energi bersih semakin mendesak dalam mendukung pariwisata hijau (green tourism) yang sejalan dengan agenda utama pembahasan KTT G20 pada November mendatang. Untuk itu Bali memerlukan energi bersih yaitu LNG (Liquifiied Natural Gas) Sidakarya yang dilengkapi dengan terminal. Dimana perencanaan terminal tersebut dibangun Lokasi di di blok khusus kawasan Tahura I Gusti Ngurah Rai. 

Kehadiran terminal tersebut nantinya mendukung kemandirian energi Bali dan pariwisata yang ramah lingkungan. beban puncak kelistrikan Bali mengalami penurunan yang signifikan dari 900 MW menjadi 600 MW selama pandemik. Namun ketersediaan kelistrikan Bali akan mengalami rebound dalam kurun 1 sampai 2 tahun ke depan. Sehingga perlu menyiapkan kapasitas dan daya mampu kelistrikan Bali dengan tepat.

Mengingat Bali tidak memiliki Sumber Daya Alam dan Mineral untuk pembangkit listrik, sehingga diperlukan kerja sama kelistrikan dengan membangun berbagai insfrastruktur penunjang. Selain benefit, kerja sama kelistrikan ini diharapkan juga mendatangkan profit untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bahkan terminal LNG di kawasan blok khusus hanya memakai 3 hektar saja untuk pembangunan infrastruktur. Dan ada penanaman pipa untuk penyaluran gas di kedalaman 10 meter dari Jetty ke terminal yang melewati area mangrove. Dengan kedalaman 10 meter itu, pipa tak akan mengganggu akar mangrove yang hanya sampai di kedalaman sekitar 6 meter. 

Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali, dalam rapat Paripurna ke-16 pandangan umum terhadap Rapenda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Prov Bali 2022-2042 yang  dibacakan oleh Anggota Fraksi Partai Golkar,  Ni Putu Yuli Artini menyampaikan pandangan umumnya, berkenaan dengan aspirasi masyarakat Intaran menyangkut penolakan pembangunan LNG di Sidakarya agar dicarikan solusi terbaik.

Sementara Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali, I Wayan Rawan Atmaja, SIP,SH., mengatakan sejatinya pihaknya tidak menolak kehadiran terminal LNG di Sidakarya, hanya saja diperlukan alternatif lain. Kalau ada masalah penolakan, Partai Golkar menyebutkan hal tersebut memang wajar sebab dekat dengan pemukiman yang nantinya bisa berimbas fatal. "Apakah tidak ada alternatif lain tempatnya, apa harus disana? Kajiannya mungkin biar dekat dengan pelabuhan, airport. Itu saja bisa tempat sampah di Suwung," tutupnya.(BB)