AHY Ucapkan Selamat Galungan dan Kuningan, Mudarta: AHY Berharap Agar Pikiran, Ucapan, Perbuatan Harus Berdasarkan Dharma

  06 Juni 2022 OPINI Denpasar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengucapkan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan bagi seluruh umay Hindu. Putra sulung Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini berharap semoga dalam hari raya ini semua warga diberikan kekuatan lahir batin untuk tetap bisa melaksanakan Dharma atau kebajikan maupun kebenaran dengan perbuatan baik setiap hari kepada keluarga masing-masing, lingkungan, masyarakat, bangsa, dan negara. 

"Kemenangan Dharma ini dalam hari raya Galungan dan Kuningan ini yang menjadi musuh kita bersama adalah kemiskinan, pengangguran, adanya keterbelakangan karena ada aksi dukung mendukung pilres dua kali yakni 2014 dan 2019 dimana ada istilah kampret dan ada cebong serta kadrun dan lainnya," kata AHY, Senin 6 Juni 2022.

Menurut AHY, sesungguhnya narasi tersebut bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Justru tiap hari orang "nigtig tangkah" (bertepuk dada) bilang dirinya saya Pancasila, saya Bhineka Tunggal Ika justru mereka inilah pencipta mesin produksi pengadu domba antar sesama. Menurutnya, ciri-ciri negara yang setiap hari bicara intoleransi itu sama saja menyerang saudaranya sendiri sebagai anak bangsa.

"Kita sibuk berkelahi dalam satu gerbong dengan kapalnya Indonesia dimana antara penumpang saling berkelahi, saling singgung, saling tendang sehingga kita makin tertinggal dengan negara lain," ungkapnya. 

Sementara, Ketua DPD Partai Demokrat Bali Made Mudarta menuturkan negara lain sibuk mensejahterakan rakyatnya dan mengurangi pengangguran, menciptakan keadilan, namun kita justru sibuk menciptakan ketidakadilan dengan saudara kita sendiri, berkelahi dan berantem, saling fitnah dan saling caci maki dengan saudara sendiri sesama anak bangsa. 

"Ini harapan Ketua Umum AHY agar hindari hal tersebut dan apa yang menjadi pikiran kita, ucapan kita, perbuatan kita setiap hari harus berdasarkan dharma. Itulah intisari daripada pelaksanaan hari raya Galungan dan Kuningan,"  tutur Mudarta. 

Mudarta yang dikenal sebagai pengusaha yang kerap membantu orang susah namun tidak mau di exspose ini berharap sekali lagi perbuatan dharma itu tercantum hukum karma, apa yang ditanam maka itulah yang akan berbuah dan tidak ada orang memanen sesuatu tanpa menanam. 

Oleh karena itu, Mudarta mengajak semua umat Hindu agar sama-sama menanam perbuatan dharma, perbuatan baik agar menghasilkan energi yang positif untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara. Apalagi hari kemerdekaan Bangsa Indonesia yang jatuh pada bulan Agustus nanti telah mencapai 77 tahun. 

"Jangan sampai kita sudah merdeka 77 tahun tiap hari kita yel-yel merdeka merdeka, tapi rakyat kecil kita siksa dan dipaksa harus membela atau memilih partai tertentu. Ini tentu kemerdekaan bagi rakyat tidak ada. Kita tidak memberikan pendidikan politik yang bener kepada masyarakat," sentil politisi asal "Bumi Jegog" Jembrana ini.(BB).