Teliti Tutur Bahasa Waijewa, Dias Pora Raih Gelar Doktor Linguistik di FIB Unud

  20 Mei 2022 EKONOMI Denpasar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Program Studi Linguistik Program Doktor, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Udayana menyelenggarakan Promosi Doktor dengan promovenda Dias Pora Tualaka, Kamis (19/05/2022) secara hybrid di ruang Dr. Ir. Soekarno, Gedung Poerbatjaraka, FIB Unud.

Promovenda adalah dosen Universitas PGRI 1945, Kupang, NTT. Ujian terbuka dipimpin oleh Dekan FIB Unud, Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum, didampingi oleh Koordinator Program Studi Linguistik Program Doktor, Prof. Dr. Ketut Artawa, M.A.

Dalam ujian terbuka, Dias Pora Tualaka berhasil mempertahankan disertasi dengan judul “Kebertahanan dan Kebergeseran Khazanah Bahasa Lingkungan Pertanian Guyub Tutur Bahasa Waijewa”. Setelah melalui tahapan ujian terbuka, Dias Pora Tualaka dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan dan merupakan Doktor ke-164 di FIB Unud dan Doktor ke-204 di Program Studi Linguistik Program Doktor.

Tim penguji terdiri atas Prof. Dr. Ketut Artawa, M.A., Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A., Prof. Dr. I Wayan Simpen, M.Hum., Prof. Dr. I Ketut Darma Laksana, M.Hum., Prof. Dr. Drs. Ida Bagus Putra Yadya, M.A., Prof. Dr. Putu Kerti Nitiasih, M.A., Dr. Dra. Ni Luh Nyoman Seri Malini, M.Hum., dan Dr. Dra. Ni Wayan Sukarini, M.Hum.

Fenomena perubahan lingkungan alam menjadi salah satu fokus perhatian Dias Pora untuk mengungkapkan perubahan fenomena kebahasaan yang hidup dalam guyub tutur bahasa Waijewa. Dalam penelitiannya, Dias Pora mengungkapkan bahwa leksikon pertanian bahasa Waijewa dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yakni: (1) bentuk, yang meliputi bentuk dasar dan majemuk; (2) kategori, yang meliputi nomina, verba, dan adjektiva; dan (3) komponen, yang meliputi komponen biotik dan abiotik.

Temuan di lapangan terhadap sejumlah leksikon pertanian guyub tutur bahasa Waijewa menunjukkan hasil yang tidak mengecewakan. Meskipun telah banyak dari jumlah leksikon tersebut terancam punah ataupun telah punah, sejumlah leksikon ternyata masih bisa bertahan hingga saat ini.

Prof. Dr. Ketut Artawa, selaku promotor menyampaikan bahwa temuan yang menonjol dalam disertasi yang dihasilkan oleh Dias Pora adalah dinamika kebertahanan bahasa Waijewa yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. “Faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi keberlangsungan dan kebertahanan bahasa Waijewa dan ditulis dalam disertasi memberikan sumbangsih yang besar terhadap usaha melestarikan dan mempertahankan bahasa,” tutupnya.(BB). 

Sumber: https://www.unud.ac.id