Naas Nasib Fariz Meninggal Dunia Saat Bersihkan Sumur

  19 Mei 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket Poto: detik-detik penyelamatan korban meni ggal di dalam sumur

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Naas nasib warga Kampung Anyar Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur Kecamatan Jembrana saat membersihkan sumur pribadi miliknya meninggal dunia dikarenakan kekurangan oksigen di kedalaman sekira 8 meter.

Kejadian tersebut bertempat dirumahnya, dan terjadi Kamis 19 Mei 2022 sekira pukul 11.35 wita. Diketahui korban bernama Muhammad Faris, 21 tahun merupakan anak dari Wiski 53 tahun. 

Kapolsekta Jembrana Iptu Budi Santika membenarkan kejadian tersebut, ia menuturkan, korban meninggal dikarenakan kekurangan oksigen, saat ditemukan korban sudah lemas dengan posisi tenggelam di dasar sumur.

"Awalnya sekira pukul 09.00 wita korban menguras sumur miliknya, sebelumnya, bapaknya berpesan, 'kalau nanti didalam sumur tidak kuat segera naik," terangnya.

Setelah berselang 15 menit, lanjut Budi, didalam sumur, korban berterik-terik tidak kuat diduga kekurangan oksigen dibawah. Terikan korban didengar oleh ayahnya.

"Melihat anaknya minta tolong, ayahnya langsung turun hendak menyelamatkan anaknya. Dikarenakan kedalaman hingga mencapai 8 meter diduga minim oksigen, ayahnya sesak dan tidak kuat sehingga naik kepermukaan untuk meminta tolong," terangnya. Kamis (19/5/2022.

Setelah nyampai diatas, imbuh Budi, ayahnya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Kelurahan dan menghubungi Basarnas. "Sekira pukul 11.30 wita korban bershasil di selamatkan dengan lemas," ujarnya.

Dalam evakuasi korban pihaknya kesulitan dikarekan kedalaman sumur mencapai kurwng lebih 8 meter dan diduga adanya gas beracun. "Setelah tim mencoba untuk mengevakuasi korban masuk kedalam sumur dengan menggunakan oksigen 3 kali akan tetapi gagal," ujarnya.

"Evakuasi korban juga dibantu oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas, tim medis menyatakan korban sudah meninggal ditempat dikarenakan lemas. Sementara pihak keluarga mengiklaskan kejadian tersebut dan menolak melakukan otopsi," tutupnya. (BB)