Silaturahmi ke Ditjen Dikti Ristek, STT Bandung Segera Menuju Universitas

  09 April 2022 PENDIDIKAN Denpasar

Foto: Dr. Dadang Hermawan dan Muchammad Naseer ketika bertemu Prof. Dr. Nizam dan Dr. Lukman di Gedung Ditjen Dikti Ristek, Kemendikbud Ristek, Senayan, Jakarta.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung atau lebih dikenal dengan STT Bandung, yang juga salah satu Perguruan Tinggi di dalam STIKOM Bali Group, kini tengah ancang-ancang menuju universitas.

Jumat, 08 April 2022 lalu Ketua Yayasan LPPI Bandung yang menaungi STT Bandung Dr. Dadang Hermawan dan Ketua STT Bandung Muchammad Naseer bersilaturahmi dengan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Dikti Ristek) Prof. Dr. Nizam dan Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti Ristek, Dr. Lukman, bertempat di Gedung Ditjen Dikti Ristek, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Lantai 18 Senayan, Jakarta.

Ditemui di Denpasar, Sabtu (09/04/2022), Dr. Dadang Hermawan yang juga Rektor ITB STIKOM Bali tersebut menjelaskan, agenda silaturahmi di antaranya adalah memohon izin dan support terkait rencana perubahan bentuk STT Bandung menjadi universitas, yang saat ini telah berjalan prosesnya.

"Kami sudah persiapkan segala administrasi dan SDM untuk memenuhi persyaratan perubahan bentuk STT Bandung menjadi universitas. Nama universitas masih dalam pembahasan antara Ketua STT Bandung dengan kami Pengurus Yayasan," kata Dadang Hermawan.

Dadang Hermawan melanjutkan, pembahasan lainnya dalam pertemuan itu adalah berkaitan dengan gagasan program magang online di Singapura, yang diharapkan mampu menjadi salah satu solusi bagi kemajuan pemuda Indonesia. Program tersebut telah dijalankan di empat perguruan tinggi dalam STIKOM Bali Group, yaitu ITB STIKOM Bali Denpasar, POLNAS Denpasar, dan POLTEK Ganesha Guru Singaraja dan STT Bandung.

Foto: Ketua Yayasan LPPI Bandung yang menaungi STT Bandung, Dr. Dadang Hermawan (kiri baju putih) bersama Ketua STT Bandung Muchammad Naseer (kanan berjas warna biru). 

Menurut Dadang Hermawan, menanggapi proses perubahan bentuk tersebut, Prof. Nizam dan Dr. Lukman sangat menyambut baik keinginan yayasan dan jajaran manajemen STT Bandung. "Intinya beliau sangat mendukung agar STT Bandung segera berubah menjadi universitas," ujar Dadang Hermawan.

Secara terpisah, Ketua STT Bandung Muchammad Naseer dihubungi per telepon selularnya menambahkan, pihaknya menyatakan persiapan semakin baik dan matang untuk menuju universitas. "Secara administratif, SDM dan infrastruktur telah kami siapkan, sehingga dalam waktu dekat kami ajukan ke Ditjen Dikti Ristek. Mohon do'a dari Pengurus Yayasan, Sivitas Akademika STT Bandung, dan masyarakat yang telah memberikan kepercayaannya kepada STT Bandung," beber Muchammad Naseer.

Muchammad Naseer dikenal bertangan dingin mengelola STT Bandung. Perguruan tinggi yang beralamat di Jl. Soekarno - Hatta No. 378 Kb. Lega, Kota Bandung ini memiliki potensi yang luar biasa. Setelah STT Bandung diambil alih oleh STIKOM Bali Group tahun 2006, dan dilanjutkan dengan penugasan Muchammad Naseer sebagai Ketua STT Bandung pada 2015, STT Bandung mengalami peningkatan dalam berbagai bidang. Sebelum bertugas di STT Bandung, Muchammad Naseer adalah Ketua Program Studi Sistem Informasi di STMIK STIKOM Bali. 

Di bawah kendali Muchammad Naseer, gedung dan fasilitas STT Bandung terus mengalami peningkatan. Jumlah mahasiswa dan kepercayaan masyarakat juga terus bertambah, prestasi mahasiswa pun rutin hingga level internasional. Kini jumlah mahasiswa STT Bandung mencapai sekitar 3.500 orang, tersebar di tiga program studi (Prodi), yakni Prodi Teknik Informatika, Prodi Teknik Industri, dan Prodi Desain Komunikasi Visual atau DKV.

"Khusus Prodi DKV, kami bekerja sama dengan ITB STIKOM Bali untuk membuka program dua gelar, yakni gelar Sarjana Desain (S.Ds) dari STT Bandung dan Sarjana Komputer (S.Kom) dari Prodi Sistem Informasi, ITB STIKOM Bali," tutup Muchammad Naseer.(BB).