Siapkan 400 Triliun, Kementerian Perindustrian Optimalkan Belanja Produk Lokal Hingga 80 Persen

  22 Maret 2022 EKONOMI Badung

Foto: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat buka secara zoom acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di Hotel Hyatt Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa pagi ( 22/3/2022).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nusa Dua. Pemerintah menargetkan pembelian produk dalam negeri untuk belanja barang dan jasa pada tahun 2022 sebesar Rp. 400 triliun. Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri, terlebih pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Untuk mendukung dan mewujudkan target tersebut, Kementerian Perindustrian menetapkan nilai capaian penggunaan produk dalam negeri melalui pengadaan barang dan jasa sebesar 80 persen.

"Untuk itu kami harapkan komitmen yang sama dari pengguna wajib produk dalam negeri lainnya untuk menetapkan target capaian penggunaan produk dalam negeri tersebut,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022 di Hotel Hyatt Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa ( 22/3/2022).

Lebih lanjut Agus Gumiwang menyampaikan, anggaran pemerintah pusat terutama pada belanja barang dan belanja modal melalui APBN tahun 2022 sebesar Rp538,9 triliun. Anggaran tersebut dapat digunakan sebesar-besarnya untuk belanja produk dalam negeri, yang belum termasuk belanja pemerintah daerah.

"Jika ditambahkan dengan potensi belanja barang dan belanja modal pemerintan daerah melalui APBD tahun 2022 sebesar Rp532,5 triliun, maka total potensi belanja barang dan belanja modal saja mencapai Rp1.071,4 triliun,” sebutnya.

Potensi tersebut, sambung Agus Gumiwang, akan menjadi lebih besar lagi jika ditambahkan dengan belanja BUMN. Menurutnya, jika potensi yang sangat besar ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh industri dalam negeri, ada multiplier effect yang manfaatnya akan sangat terasa bagi kemajuan industri dan ekonomi di dalam negeri khususnya bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Sementara berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan oleh BPS, dampak pembelian produk dalam negeri senilai Rp400 triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,67 persen hingga 1,71 persen.

"Jika pada tahun 2021 terdapat pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69 persen, maka dengan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri, ekonomi Indonesia dapat terdongkrak 5,36 hingga 5,4 persen,” terang Agus Gumiwang.

Agus Gumiwang menegaskan agar dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang gemilang tersebut perlu kerja sama dalam menyukseskan program substitusi impor dan menggantikannya dengan produk dalam negeri.

“Industri dalam negeri harus kita dorong untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya kebutuhan belanja pemerintah dan BUMN,” tegasnya.

Agus Gumiwang mengungkapkan Kemenperin selaku pembina industri bertekad untuk terus memacu produk dalam negeri bisa semakin berkualitas dan kompetitif. Menurutnya, peran IKM sebagai penyerap 97 persen tenaga kerja nasional, juga berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri, semua pengguna produk dalam negeri harus ikut membantu dengan membeli produk-produk yang telah diproduksi oleh industri dalam negeri kita,” ungkapnya.

Sementara pertumbuhan ekonomi dari IKM tersebut perlu dioptimalkan melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) agar terjadi peningkatan utilisasi di industri nasional. Salah satu upaya dalam mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri adalah dengan memberikan fasilitasi sertifikasi TKDN bagi perusahaan industri dalam negeri.

Pada tahun 2020 2022, Kemenperin akan memberikan fasilitasi sertifikasi TKDN secara gratis sebanyak 1.250 sertifikat produk. Agus Gumiwang mengakui berbagai upaya tersebut merupakan bagian dari tujuan besar bersama untuk menguatkan struktur industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan produk impor, serta pelaku IKM memiliki porsi besar dalam upaya bersama ini.

"Kami berharap pelaku industri dalam negeri khususnya IKM dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik. Kita wujudkan IKM yang terus bertumbuh demi Indonesia yang lebih tangguh dan mampu menjadi juara lokal yang sanggup berbicara banyak di panggung perekonomian global,” pungkasnya.(BB).