Kasus Covid Omicron Meningkat, Murid Sekolah di Jembrana Menolak Libur

  07 Februari 2022 PENDIDIKAN Jembrana

Ket Poto, Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Forkopimda kunjungi sekolah SD dan SMP

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Terkait diputuskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) selama masa peningkatan kasus covid virus omicron di Kabupaten Jembrana, para murid sekolah serempak menolak untuk diliburkan untuk belajar during kembali dari rumah. Penolakan tersebut terjadi saat Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi oleh 1716/Jembrana Letkol Inf. Hasrifuddin Haruna dan Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gede Juliana mengunjungi PTM di SDN 2 Negara dan SMPN 2 Negara Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara , Jembrana.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat usai meninjau sekolah mengatakan, untuk pembatasan penyebaran covid virus omicron yang terus meningkat, pihaknya bersama forkopimda mengunjungi sekolah di kabupetan Jembrana dan juga langsung meliburkan anak sekolah selama covid bisa ditekan lagi PTM bisa dilanjutkan.

“Saya sudah mendengar langsung dari mereka tadi baik, anak SD dan SMP mereka serempak tidak mau diliburkan, akan tetapi dengan berat hati, dikarenakan penyebarana virus omicron ini sangat cepat PTM untuk sementara pembelajaran di sekolah kami stop dan akan dilanjutkan pembelajaran during dari rumah lagi untuk sementara waktu,” terangnya. Senin (7/2/2022).

Mereka sebernanya, lanjut Tamba, tidak menginginkan libur sekolah, mereka pingin berkumpul belajar disekolah, akan tetapi dikarenakan ada kejadian seperti ini mau tidak mau harus mengikuti peraturan yang lebih tinggi yaitu intruksi dari Gubernur Bali dan mentri dari pusat. “Sebenarnya ini yang terbaik dari yang terbaik, akan tetapi yang paling bagus ya sekolah mereka bisa berkumpul, akan tetapi ada penyebaran virus yang meningkat mau tidak mau anak-anak terisolasi dirumah, jadi orang tua bisa mengarur anaknya dirumah,” ucapnya.

Bupati tamba juga berpesan selama anak belajar dari rumah, dirinya berharap para guru memberikan pelajaran yang bagus jangan sampai mereka down mentalnya. “Para guru juga tetap sekolah untuk memantau anak-anak yang belajar during. Selain itu sekolah juga tetap dijaga kebersihannya. Selama anak-anak belajar dirumah para guru tetap melayani mereka pelajarannya. Jangan dilepas baru belajar dirumah tetap para guru harus monitor mereka,” ujarnya. (BB)