Mih! Mebekel 100 Ribu, Nekat ke Bali Dijuk Satpol PP

  28 Januari 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : anak jalanan diamnakan oleh Satpol PP Jembrana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Dengan modal nekat hanya berbekal 100 ribu dari Surabaya, serta alasan untuk menonton sepak bola di Kabupaten Gianyar, 10 orang anak jalanan mengaku pendukung sepak bola yang diduga Bonek berhasil diamankan oleh Satpol PP Kecamatan Melaya.

Mereka diamankan petugas saat sehabis mandi di Pasar Melaya sekira pukul 8.30 wita. Mereka juga mengaku pertama datang ke Bali akan menuju ke Kabupaten Gianyar untuk menonton sepak bola.

Selain mengamankan 10 orang anak jalanan, petugas juga berhasil mengamankan seorang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang diamankan oleh Satpol PP Kecamatan Pekutatan dengan tanpa identitas.

Menurut pengakuan salah satu anak jalanan tersebut bernama Aren Firmansyah (17) berasal dari Kecamatan Balonggendo, Kabupaten Sidoarjo, Jatim menuturkan, dirinya berencana ke Gianyar nonton bola. “sekarang uang saya habis hanya membawa bekal 100 ribu tak kirain cukup,” terangnya.

Dirinya baru pertama kali dating ke Bali, dan juga pertama kali ketangkap. “Dari Surabaya saya bersama teman-teman naik bus sesampai di Pelabuhan Ketapang kami naik truk dengan membayar 10 ribu untuk 2 orang, akan tetapi kami diturunkan oleh sopir truk di Pasar Melaya,” ucapnya.

Kasi Keamanan Ketertiban I Putu Agus Yuliantara saat dikonfirmasi awak media mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan 11 orang anak jalanan yang diduga supporter sepak bola dengan mengatasnamakan diri Bonek (Bondo Nekat) Surabaya.

“Dari 11 orang tersebut 1 merupakan seorang ODGJ yang berhasil diamankan oleh petugas kita yang ada di Kecamanatan Pekutatan. Mereka dikumpulan di Kantor Satpol PP Jembrana. Kita juga sudah melaporkan kepada Dinas Sosial Kabupaten dan menunggu untuk dipulangkan,” ujarnya. Jumat (28/1/2022).

Mereka diamankan petugas kecamatan, lanjut Agus, saat setelah mandi di toilet Pasar Melaya, mereka menginap disana. Sebelumnya menurut pengakuan mereka, dari Surabawa menerka naik bus dan sampai di Pelabuhan Ketapang naik truk dengan banyar ongkos sebesar 19 ribu 2 orang. 10 orang tersebut hanya 2 orang membawa Kartu Penduduk (KTP).

“Setelah ada informasi dari Dinas Sosial Jembrana, kita akan pulangkan. Dikarenakan uang mereka sudah habis, takutnya untuk menyambung hidup selama di Bali, mereka melakukan tindakan kriminal, oleh sebab itu kita akan segera pulangkan sampai menyebrang ke Banyuwangi. Kita sudah MOU dengan Satpol PP Kabupaten Banyuwangi, kita estapet nanti petugas disana akan menjemput di Pelabuhan Ketapang,” ujarnya.