Kisah Bocah Negaroa Bercita-cita Jadi Petinju Profesional 

  26 Desember 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket foto : Reihan bersama ibuknya sebelum latihan

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Bocah yang satu ini berbeda dengan bocah lainnya. Bocah yang masih duduk di bangku Kelas 5 di SDN 1 Pengambengan sejak kecil dilatih sebagai atlet tinju oleh orang tuanya. Bocah tersebut bernama Reihan Khalid Syahbani (10) tahun petinju cilik dari Dusun Munduk Desa Pengambengan Kecamatan Negara.

Reihan yang didik dan dilatih oleh ayahnya sejak kecil, pada umur 9 tahun dirinya ikut gabung di Sasana Tinju Ijo Gading Boxing Camp. Selain berlatih tinju Reihan juga ikut belajar pencak silat. Adapun ayahnya bernama Cholid membuka usaha potong rambut.

Tidak seperti seperti ayah ibunya serta kakaknya, Reihan lebih memilih hobi menjadi atlit petinju, dikarenakan sejak kecil dirinya punya hobi menjadi seorang petinju. Hobinya tersebut mendapat dukungan penuh sang ayah sehingga ayahnya memasukan anaknya gabung  ke sesana tinju.

Saat dikonfirmasi awak media Reihan menuturkan, dirinya sejak kecil menyukai hobi tinju, keputusan tersebut mendapat dukungan penuh oleh ayahnya. Dirinya diarahkan gabung di Sesana Tinju Ijo Gading Boxing Camp di Pasar Ijo Gading. 

"Saya latihan 1 minggu 3 kali setiap Senin, Rabu dan Jumat pada sore hari dan dilatih oleh pelatih yang sudah ternama. Cita-cita saya ingin menjadi atlet petinju profesional, saya berusaha latihan dengan keras demi cita-cita. Saya mengidolakan petinju Gervonta Davis petinju asal Amerika ," terangnya. Minggu (26/12/2021).

Sementara Ayah Reihan bernama Cholid mengatakan, sejak kecil Reihan mempunyai cita-cita menjadi seorang petinju. "Saya sangat mendukung hobi anak tersebut. sebenarnya para petinju-petinju cilik seperti saat ini terutama di Jembrana masih minim peminatnya," ujarnya.

Selain mendukung penuh cita-cita anaknya, dirinya juga ikut melatih setamina anaknya, mulai dari kekuatan tubuh dengan berlari pagi setiap 2 hari sekali dengan jarak 4 kilometer. "Anak saya masih sekolah dan sekarang baru kelas 5 di SDN 1 Pengambengan. Dia tekun berlatih dan bersikukuh ingin menjadi petinju profesional bahkan ingin melanglang buana sampai keluar negeri," ucapnya.

Jelasnya, Cholid juga mengatakan, selain mendapatkan dukungan dari dirinya, Reihan juga mendapat dukungan dari pamannya. Pamannya menghadiahkan alat-alat tinju seperti samsak, sarung tinju dan sepatu. 'Saya berharap apa yang dicita-citakannya menjadi berhasil, saya sangat mendukung penuh," katanya.

Berbeda dengan ayah Reihan, ibu Reihan Umiyati yang setiap harinya jualan jamu dan jajan tidak menyangka anaknya memiliki hobi mejadi petinju. "Awalnya saya tidak setuju, akan tetapi melihat anak saya tampil saat latihan disana saya sadar bahwa tekad Reihan besar sekali, sehingga saya memutuskan ikut mendukunya," jelasnya.

Pada saat pertandingan eksebisi, lanjut Umiyati, di Banyuwangi dirinya ikut mendampingi anaknya. "Saat itu anak saya baru pertama naik ring melawan petinju cilik dari Denpasar dan kalah angka. Saat pertarungan eksebisi kedua melawan petinju cilik asal Karangasem anak saya drow. Semoga kedepan apa yang dia cita-citakan menjadi kenyataan sebagai seorang penyinju profesional," tutupnya. (BB)