Bobby Nasution Menantu Jokowi Tertarik dengan Panak.id Binaan Inkubasi Bisnis STMIK Primakara

  18 Desember 2021 EKONOMI Denpasar

Foto: Menantu Presiden Jokowi yang Walikota Medan Bobby Nasution (tengah) ditemani Ketua STMIK Primakara Made Artana saat mengunjungi kampus STMIK Primakara, Denpasar pada Sabtu (18/12/2021).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Salah satu kampus IT ternama di Indonesia, STMIK Primakara Denpasar menjadi perhatian Walikota Medan Bobby Nasution. Pasalnya, STMIK Primakara Denpasar menjadi kampus yang sangat konsern dan paling gencar mengkampanyekan pentingnya menguatkan ekosistem startup dalam memacu pertumbuhan ekonomi digital dan ekonomi kreatif di Bali sehingga membuat menantu Presiden Jokowi itu sangat terkesan dengan ide-ide bisnis dan inovasi yang dihadarikan pelaku startup di bawah Inkubator Bisnis STMIK Primakara Denpasar.

Atas dasar itulah, suami dari putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu ini mengunjungi kampus STMIK Primakara, Denpasar pada Sabtu (18/12/2021). Dalam kesempatan ini, Bobby Nasution juga meninjau startup dan pelaku UMKM binaan STMIK Primakara, Denpasar.

Wajar saja, kampus yang mengusung tagline sebagai technopreneurship (kampus pencetak wirausaha berbasis teknologi) ini juga menjadi tempat sharing dan diskusi yang menarik bagi banyak kalangan terkait digitalisasi UMKM, apalagi kampus ini mempunyai banyak tenant startup binaan di inkubator bisnisnya yang menghadirkan berbagai inovasi digital.

Hal itu pula yang membuat kedatangan orang nomor satu di Medan ini untuk meninjau bagaimana pengembangan ekosistem startup digital serta digitalisasi UMKM di Bali, hingga berdikusi dengan pelaku startup digital dan pelaku ekonomi kreatif di Pulau Dewata mengenai pengembangan ekosistem startup digital dan digitalisasi UMKM.

Dalam kunjungan ini Bobby Nasution didampingi Ketua STMIK Primakara Made Artana dan CEO Bithub (Bali Initiative Hub) Ida Bagus Agung Gunartawa, meninjau satu per satu stand startup dan UMKM yang ada di kampus STMIK Primakara sembari berdiskusi dengan pelaku pelaku ekonomi kreatif dan digital ini.

Dalam kesempatan itu, Bobby juga memuji kiprah STMIK Primakara yang selama ini dinilai telah mampu menjadi jembatan bagi pelaku UMKM (khususnya startup) dengan pasarnya dan pemerintah. la pun mengundang pelaku ekonomi kreatif dan startup (perusahaan rintisan) di Bali untuk berkunjung ke Medan dan melihat langsung beberapa produk dari sana yang bisa dikolaborasikan.

“Mantap sekali pelaku UMKM dan startup binaan diinkubasi disini. Kampus ini mampu menjadi jembatan pelaku UMKM ke pasar, pemerintah, lembaga keuangan dan lainnya,” ucap Boby Nasution yang juga dalam kesempatan ini menyeruput kopi buatan UMKM dan membeli sambal embe khas Bali.

Bobby Nasution mengakui kehadirannya STMIK Primakara untuk melihat dan belajar apa yang dilakukan pemerintah setempat dan STMIK Primakara dengan harapan adanya kerja sama dan kolaborasi dengan Provinsi Bali untuk memajukan digitalisasi sektor UMKM serta memperkuat ekosistem startup digital di kedua daerah.

“Kita ingin kolaborasi untuk memajukan digitalisasi para pelaku UMKM. Banyak UMKM, startup yang kita lihat di sini. Kampus menjadi jembatan untuk bisa mengembangkan pelaku UMKM baik dari sisi pemasaran, kemudahan komunikasi yang inline dengan pemerintah. Ini menjadi ilmu bagi kami untuk bisa diterapkan di Medan,” ungkap Walikota Medan yang berlatar pengusaha dan pelaku ekonomi kreatif ini.

Dalam kesempatan sharing ini, Bobby Nasution juga menyebut seringkali UMKM terkendala untuk maju karena tidak bisa memisahkan untuk keperluan usaha maupun kepentingan pribadi. Namun dengan digitalisasi pembayaran, selain memudahkan sistem pembayaran juga memudahkan sistem pencatatan keuangan.

“Digitalisasi UMKM juga bukan berarti lantas menggantikan kontribusi pariwisata di Bali yang selama ini lebih dari 60 persen PDRB, tetapi harus saling mendukung. Hendaknya berjalan beriringan untuk meningkatkan pariwisata," terangnya.

Sementara, Ketua STMIK Primakara Made Artana mengungkapkan tujuan awalnya kunjungan Bobby Nasution kali ini untuk sharing dan diskusi terkait ekosistem ekonomi digital dan kreatif.

“Sebetulnya kunjungan beliau ini spiritnya sharing dan diskusi terkait dengan ekosistem ekonomi digital dan kreatif. Beliau sebenarnya tidak ingin memberikan speech tapi lebih banyak sharing dan mendengar,” kata Artana.

Meski begitu, pihaknya berharap adanya jalinan kerjasama yang lebih konkret dari kunjungan Walikota Medan bagi perkembangan startup dan penguatan ekosistem startup serta ekonomi digital di Bali maupun Medan.

“Selain sharing kondisi di masing-masing tempat, lebih konkret lagi ke depan semoga ada kerjasama yang lebih riil. Harapannya kita ke depan bisa bekerjasama antar kampus, pemerintah dan antar startup,” harap Artana.

Menurut Artana, dalam kunjungan ini, Bobby Nasution sangat tertarik dengan sejumlah startup binaan Inkubasi Bisnis STMIK Primakara salah satunya Panak.id yang membantu pengembangan usaha peternak Bali dan menghadirkan solusi investasi di sektor peternakan.

“Startup yang kita tampilkan menarik perhatian beliau karena relevan dan inline dengan permasalahan di medan. Contohnya terkait dengan pendanaan peternak dari Panak.id cukup menjadi konsern beliau,” jelas Artana.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Bithub (Bali Initiative Hub) Ida Bagus Agung Gunartawa menambahkan kunjungan Walikota Medan ke STMIK Primakara merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya konsolidasi menguatkan kolaborasi dan jejaring yang kuat dalam membangun ekonomi kreatif sebagai bagian upaya mencari sumber ekonomi baru dalam pemulihan ekonomi Bali di masa pandemi Covid-19 dan pasca pandemi Covid-19. Beberapa data menunjukkan ekonomi kreatif Bali punya potensi dan akan berkembang ke depannya.

“Ini inline dengan output dari bebrapa konsolidasi kita dari kemarin. Dari awal sejak kehadiran Bapak Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sudah mengerucut salah satu strategi pemulihan ekonomi Bali adalah menemukan sumber-sumber ekonomi baru dimana ekonomi kreatif dan digital menjadi salah satu kandidat,” ungkapnya.

Penggerak ekonomi kreatif dan pengusaha asal Karangasem ini mengungkapkan strateginya tidak menunggu dunia mengunjungi Bali tapi produk-produk UMKM dan startup Bali yang didorong mendunia, mengunjungi dunia terutama melalui ekspor.

“Produk UMKM Bali kita dorong ekspansif ke pasar internasional,” tutup Direktur Pemasaran Indonesia Creative Cities Network (ICCN) ini.(BB).