Bersama BPPT, Gus Adhi Sahabat Petani Panen Perdana Demplot VUB Padi Khusus dan VUB Padi Spesifik Lokasi Berikan Harapan Baru Petani

  18 November 2021 TOKOH Jembrana

Foto: Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi panen perdana Demplot VUB Padi Khusus dan VUB Padi Spesifik panen perdana Demplot VUB Padi Khusus dan VUB Padi Spesifik Lokasi di Subak Baluk, Negara, Jembrana pada Kamis (18/11/2021).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Setelah sebelumnya pada Jumat pagi (13/8/2021) melakukan penanaman bersama VUB padi khusus dan VUB spesifik lokasi di Subak Baluk yang dihadiri langsung Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi bersama Kepala BPTP Bali Dr. drh I Made Rai Yasa MP., Koordinator Pelaksana Demplot Nyoman Adi Jaya yang juga dari BPTB Bali.

Akhirnya tiba saatnya pada Kamis (18/11/2021) Gus Adhi yang kini bertugas sebagai Anggota Komisi II DPR RI bersama Wakil Bupati Jembrana, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali, Dinas Pertanian Kabupaten Jembrana, LPPM Unud, dan krama Subak Baluk, melakukan panen perdana Demplot VUB Padi Khusus dan VUB Padi Spesifik Lokasi pada areal 17 hektar Subak Baluk, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana. 

Panen perdana ini merupakan kegiatan desiminasi teknologi pertanian hasil Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan target meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Varietas padi yang ditanam dan dipanen perdana ini antara lain Pamelan, Jeriteng, Inpari Arumba, Inpari 30, Inpari 32, dan Bioni 62 Ciherang Agritan. Pengembangan program demplot pengembangan varietas unggul baru (VUB) padi khusus dan VUB spesifik lokasi di Subak Baluk, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana ini digulirkan khusus Gus Adhi bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali. 

Hal ini dilakukan sebagai salah satu bukti jika Gus Adhi yang sebelumnya bertugas sebagai Anggota Komisi IV DPR RI ini berkomitmen "seken-seken (bener-bener), saje-saje (serius), beneh-beneh (sungguh-sungguh)" berjuang bagi petani serta untuk mewujudkan Kabupaten Jembrana sebagai kawasan industri pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itulah, wakil rakyat yang akrab disapa Gus Adhi ini "sing main-main" (tidak main-main) terus membakar semangat petani Jembrana agar terus berinovasi. 

Gus Adhi yang dikenal sebagai wakil rakyat dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah" ini dalam sambutannya dihadapan krama Subak Baluk menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Subak Baluk, Pemerintah Kabupaten Jembrana, BPTP, LPPM Unud dan seluruh pihak yang telah menghantarkan wajah baru pertanian Bali khususnya di Kabupaten Jembrana yang berhasil menghasilkan varietas khusus dalam pertanian. 

Dengan spirit “Amatra Sahabat Petani, Gus Adhi mengungkapkan rasa bahagianya karena dari demplot yang dilaksanakan di Subak Baluk mampu mendorong petani melakukan pola pertanian yang sehat dan ramah lingkungan. Dimana awalnya dengan lahan seluas 17 hektar dimana produksi yang dihasilkan sebelumnya hanya 7 ton, namun dengan pola pertanian yang dilakukan saat ini hasilnya meningkat jauh yakni menjadi 12,3 ton. 

"Kalau kita melaksanakan pertanian yang sehat dengan gunakan pupuk organik itu bisa meningkatkan pendapatan petani kita dan juga memberikan kehidupan yang sehat bagi alam ini," kata Gus Adhi yang juga Ketua Harian Depinas SOKSI ini. 

Anggota Fraksi Partai Golkar ini juga mengapresiasi anggota Subak Baluk atas keuletan dan kegigihannya menerapkan pertanian yang ramah lingkungan sehingga dapat memberikan harapan baru bagi para petani khususnya anggota krama Subak Baluk.

"Pertanian ini tidak lagi menjadi demplot namun jadi komoditi yang dihasilkan secara khusus di Subak Baluk untuk menghasilkan produk beras Tridatu yang ada unsur merah, putih, dan hitam yang mengandung nilai kekhususan," tegas Gus Adhi yang juga Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali ini. 

Dalam kesempatan ini, politisi senior Partai Golkar yang rendah hati ini berharap kepada Prof. Suprapta dari LPPM Unud, dan BPTP Bali, serta pihak PT Setia Tani agar selalu bergandengan tangan sehingga petani punya nilai tukar yang lebih besar. 

"Semoga pertanian secara umum bisa menggerakkan dan mendongkrak kesejahteraan masyarakat petani dengan menghasilkan pangan yang sehat. Salam sehat Amatra," harap tokoh asal Jero Kawan Kerobokan, Badung ini. 

Pada kesempatan ini, Gus Adhi yang juga dikenal demgan semangat Maju Terus Pantang Mundur. “Asal Mundur Ti! (kalau mundur mati)” kembali memberikan bantuan burung hantu, namun bantuan kali ini diberikan kepada krama Subak Pangkung Jelepung 2 Berambang untuk membunuh hama tikus dan mengembangkan lebih luas pola pertanian sehat serta ramah lingkungan. Bantuan 2 ekor burung hantu tersebut merupakan bantuan aspirasi Gus Adhi bersama Komunitas Bakti Ring Pertiwi yang diketuai I Putu Parta Yasa.

Sementara, Kepala BPTP Bali, I Made Rai Yasa, mengungkapkan ada beberapa setrategi yang diterapkan di Subak Baluk ini. Pertama, untuk meningkatkan produktivitas beberapa varietas seperti impari 30, impari 32, dan bioni ciherang yang telah dipanen kali ini. Setrategi kedua, untuk meningkatkan hasil gabah dimana BPTP Bali mengembangkan tiga varietas yaitu jeliteng hitam, pamelen dan arumba.

"Target di Jembrana adalah pengembangan padi ramah lingkungan karena hasil pantauan kami petani sebelumnya nyemprot 12 kali dengan pestisida, ini sangat tidak sehat. Nah dengan pola pertanian sehat dan ramah lingkungan ini petani nyemprotnya hanya 5 kali," jelas Rai Yasa.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Jembrana, Patriana Krisna, menyatakan sangat mengapresiasi komitmen Gus Adhi terhadap sektor pertanian khususnya di Kabupaten Jembrana.

"Kendati Pak Agung Adhi kini duduk di Komisi II tapi semangat beliau terhadap pertanian sangat kami apresiasi," kata Wabup yang akrab disapa Ipat ini. 

Ipat juga mengungkapkan pertanian adalah salah satu sektor yang menyelamatkan Kabupaten Jembrana di pandemi Covid-19. Ia menyebut, 22 persen PDRB Jembrana berasal dari pertanian selain juga dari perikanan.(BB).