Diterjang Banjir Bandang, Jembatan Gantung Nusamara Putus, 19 KK Terisolir

  05 November 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : 19 KK teriisolir akibat jembatan gantung Banjar Nusamara putus Diterjang banjir

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana, Sebanya 19 warga Banjar Dauh Tukad Nusamara terisolir akibat jembatan gantung putus yang satu-satunya akses masuk ke wilayah tersebut. Putusnya jembatan gantung tersebut dikarenakan banjir besar akibat curah hujan cukup deras pada hari kamis 4 November 2021 kemarin yang diikuti pohon besar menghantam jembatan tersebut.

Akibat dari curah hujan yang cukup deras kemarin malam bebrapa 3 titik wilayah di Desa Yehembang Kangin terendam banjir, diantaranya Banjar Tibu sambi, banjar Sumbul dan Banjar Nusamara. Bajar yang paling parah terdampak banjir besar tersebut yaitu Banjar Nusamara, 1 warung hanyut dan jembatan gantung putus akibatnya, 19 warga Banjar Dauh Tukad terisolir.

Sementara di Banjar Tibusambi dan Banjar Sumbul sebanyak 32 rumah terendam banjir, perabotan dan hewan piaraan warga ikut hanyut dibawa banjir. Hujan mulai terjadi pada jam 12 siang kemarin. Sekitar pukul 18.00 wita rumah beberapa rumah warga terendam banjir besar di samping sungai Yeh Sumbul di Banjar Tibu Sambi. Dan malamnya warga juga dikejutkan banjir susulan yang lebih besar sehingga langsung merendam rumah warga setingg 1 meter.

Akibat kejadian tersebut, Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang didampingi oleh Ketua DPRD Kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutharmi langsung menuju lokasi kejadian dan memberikan bantuan sembako.

Saat dikonfirmasi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana I Putu Agus Artana Putramengatakan, kejadian putusnya jembatan gantung di banjar Nusamara mengakibatkan 19 warga Banjar Dauh Tukad terisolir. “Hari ini kita bantu dengan paket sembako biar mereka bisa makan dulu dan untuk langkah selanjutnya nanti bapak bupati apakah dibangun jembatan darurat dulu atau dibangun jembatan permanen,” ucapnya.

Karena curah hujan tinggi di hutan cukup deras, mengakibatkan banjir besar terjadi kemarin malam, sehingga pondasi jembatan gantung yang disebelah utara sungai dikarenakan kurang bagus cakar ayamnya sehingga jebol.

“Menurut informasi warga disini, pada saat bajing besar tersebut diketahui ada kayu besar hanyut yang mengakibatkan jembatan gantung tersebut putus dikarenakan tidak kuat menahan volume air yang diiringi dengan kayu yang tersangkut. Dan juga akibat hantaman kayu yang sangat besar tersebut jembatan di Sungai Yeh Satang sempat bergetar,” jelasnya.

Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, dengan adanya kejadian jembatan gantung putus akibat banjir besar yang menyebabkan 19 warga terisolir, sebelumnya pihaknya sudah mengecek anggaran yang tersedia, dan ternyata ada setelah di cek ada di BTT sebanyak 1,8 miliar. Agar warga bisa keluar masuk dari banjar yang terisolir nanti dibangun jembatan sementara dulu.

“Nanti kita bangun segera jembatan sementara, kita lihat spek pengerjaan dulu dan besi yang lama masih bisa dimanfaatkan juga ini masih bagus. Kita melihat kenyataan dilapangan ternyata yang menyebabkan jembatan terputus dikarenakan pondasi cakar ayam yang ada di utara sungai tidak kuat sangat rapuh. Ini pengalaman, kedepan kita bangun yang lebih kuat lagi. Kita bangun segera,” terangnya. Jumat (5/11/2021).

Untuk hari ini, lanjut Tamba, agar masyarakat bisa bertahan pihaknya memberikan bantuan sembako, anggota BPBD akan menyebrang dengan boat untuk membawa bantuan sembakoke tempat warga yang terisolir. “Saya himbau kepada masyarakat disini dikarenakan musim hujan beberapa hari ini turun dengan tiba-tiba agar selalu waspada setiap saat,” ujarnya.

Lebih jelasnya Tamba menambahkan, Selain itu, dirinya juga berharap kepada teman-teman dari pengusaha atau warga masyarakat Jembrana yang lebih mampu ikut membantu memberi sembako kepada 19 warga yang terisolir tidak bisa keluar dari wilayahnya, agar mereka bisa bertahan sebelum dibangunnya kembali jembatan sementara. (BB)