Maret 2022 Digelar Pertemuan Parlemen Dunia di Bali, Supadma Rudana Optimis Pariwisata Bali Bangkit Kembali

  15 Oktober 2021 OPINI Denpasar

Foto: Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI yang juga Anggota Komisi VI DPR RI dapil Bali dari Fraksi Demokrat Putu Supadma Rudana (PSR).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Setelah 2 tahun terpuruk karena Pandemi Covid-19, berbagai event berskala internasional akan digelar di Bali untuk membangkitkan pariwisata yang menjadi sektor andalan masyarakat Bali. Event terdekat adalah inter parliamentary union (IPU) alias pertemuan parlemen dunia yang akan digelar di Bali, pada Maret 2022 mendatang.  

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI, Putu Supadma Rudana (PSR) menyatakan IPU dari 179 negara akan hadir sehingga mampu menggeliatkan kembali pariwisata Bali. Ia menyebutkan, IPU merupakan wadah bersama para anggota parlemen untuk membicarakan berbagai masalah global dengan isu strategis yang dihadapi dunia sekarang. 

Supadma Rudana yang dikenal sebagai praktisi pariwisata ini menjelaskan pertemuan IPU didorong agar ada pengawalan bersama sehingga berbagai keputusan yang akan diambil dalam forum internasional itu dapat menyelesaikan persoalan global. 

"Misalnya masalah climate change (perubahan iklim) yang selama ini menjadi persoalan serius yang dihadapi dunia," jelas pemilik Museum Rudana Ubud ini. 

Anggota Komisi VI DPR RI dapil Bali dari Fraksi Demokrat ini yang juga selaku Wakil Ketua BKSAP DPR RI dalam acara pre-COP26 (Conference of the Parties) di Roma, Italia 7-8 Oktober lalu turut menyampaikan intervention dalam acara yang digelar IPU tersebut. Dalam acara mempersiapkan COP26 di Glasgow, Skotlandia, Inggris Raya pada November 2021 mendatang itu, Supadma Rudana mempromosikan Bali yang sudah membuka pintu penerbangan internasional.

 "Saya sekaligus saat itu sampaikan undangan untuk para delegasi untuk hadir di Bali pada sidang IPU ke 144 di Pulau Dewata, pada 30 Maret 2022 mendatang," terang Supadma Rudana.

Supadma Rudana menegaskan undangan yang disampaikan di hadapan parlemen dunia tersebut disampaikan karena pariwisata Bali harus dibangkitkan bersama. Hal ini, lanjut PSR sekaligus untuk mempromosikan pariwisata Bali kepada dunia, melalui kapasitasnya di Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI mendorong anggota parlemen lainnya hadir ke Bali. 

Bagi Supadma Rudana, jika para delegasi parlemen dari 179 negara bisa hadir semuanya, setidaknya Bali bisa mendapatkan 1.790 tamu asing kelas premium. Apalagi mereka yang hadir adalah orang-orang berkelas. 

"Seorang delegasi bisa membawa staf minimal 10 orang. Maka kami di BKSAP DPR RI mendorong dan mengawal agar pelaksanaan IPU  Assembly- Bali berjalan lancar," kata politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Supadma Rudana meyakini, dengan kegiatan pertemuan parlemen dunia ini maka pariwisata Bali akan menggeliat, terutama sektor akomodasi dan jasa lainnya. Belum lagi akan menyusul kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi G-20. Untuk saat ini, Supadma Rudana menyebutkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap pengendalian Covid-19 di Provinsi Bali harus didukung seluruh elemen masyarakat di Bali. Terutama penerapan Prokes (protokol kesehatan), sehingga kasus positif Covid-19 tidak ada lagi.

"Ini peluang emas Krama Bali. Pemerintah di Bali dan stakeholder terkait bekerja keras bersama masyarakat khususnya desa adat. Banyak event kelas dunia akan diboyong ke Bali," pungkas mantan Anggota Komisi X DPR RI dapil Bali membidangi pariwisata ini.(BB).