Perintahkan Tangkap Pembabat Hutan, Bupati Tamba: Tim Sukses Juga Tak Saya Kasi Ampun Kalau Babat Hutan

  13 Agustus 2021 TOKOH Jembrana

Foto: Bupati Jembrana Nengah Tamba bersama Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (baju putih) ditengah hujan lebat menanam bibit pohon di hutan lindung di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Jumat sore (13/8/2021).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Bupati Jembrana Nengah Tamba bersama Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) atau yang akrab disapa Gus Adhi menepati janjinya untuk menghijaukan dan menghutankan kembali kawasan hutan lindung di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana yang selama ini gundul di banyak titik akibat adanya aksi pembabatan atau pembalakan hutan lindung yang kerap disebut aksi "ngawen".

Aksi penanaman pohon bersama ini juga serangkaian menyambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI dan HUT ke-63 Provinsi Bali dilakukan Jumat sore (13/8/2021). Selain dihadiri Gus Adhi dan Bupati Jembrana Nengah Tamba juga dihadiri Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Unda Anyar Dr. Ir. Titik Wurdiningsih, Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat Agus Ngurah Krisna, Kepala BKSDA Provinsi Bali Raden Agus Budi Santoso, Kepala KPH Bali Barat Agus Sugiyanto serta pejabat terkait.

Tampak hadir pula Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Jembrana Made Suardana yang juga Anggota DPRD Bali Dapil Jembrana, Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Jemberana serta kader SOKSI Jembrana. 

Meski diguyur hujan lebat Gus Adhi bersama Bupati Tamba tak surut langkahnya melakukan penanaman pohon ini. Bahkan kedua tokoh ini bersama undangan lainnya tak peduli harus basah kuyup demi menanam pohon yang telah disiapkan demi masa depan hutan lindung di Jembrana agar tetap lestari dan hijau.

Bupati Jembrana Nengah Tamba pun mengapresiasi kepedulian dan perjuangan Gus Adhi untuk menyelamatkan hutan di Jembrana serta kembali melakukan reboisasi menghijaukan kawasan hutan yang ada khususnya juga seperti yang dilakukan di hutan lindung Desa Manistutu ini.

Bagi Tamba, aksi penanaman pohon bersama di hutan lindung Desa Manistutu ini punya makna yang besar dan strategis untuk keberlangsungan kelestarian kawasan hutan ini. Tidak hanya itu, kawasan hutan lindung di daerah ini perlu terus dilestarikan agar juga bisa mendukung rencana pengembangan wisata spiritual di kawasan hutan ini, sebab di hutan lindung Desa Manistutu ada pura dan juga didukung dengan suasana yang tenang.

"Di ujung jalan hutan di sini ada pura dan kawasan ini bagian destinasi spiritual yang akan kami kembangkan bersama masyarakat. Disini bisa dijadikan tempat meditasi, dan yoga,” terang Tamba seraya mengajak seluruh warga Jembrana maupun orang-orang yang datang ke kawasan hutan lindung Desa Manistutu ini agar bersama-sama menjaga kelestarian dan kebersihan hutan.

Bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, juga meminta masyarakat stop menebang pohon di hutan dan membabat hutan. Ia pun meminta aparat penegak hukum menindak tegas warga yang masih nekat melakukan aksi terlarang berupa babat hutan disertai "ngawen" dengan menebang pohon itu.

“Kalau ada yang babat hutan saya minta Polda tangkap langsung, tidak ada ampun, tim sukses pun tidak saya kasi ampun kalau membabat hutan,” tegas Tamba yang mengaku sangat mencintai hutan dan juga penyayang pohon.(BB).