Mimih Dewa Ratu! Putu Sandi Ditinggal Ayah, Rela Bekerja di Bengkel Untuk Hidupi Keluarga

  03 Agustus 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : I Putu Sandi Dipa anak yatim asal Banjar Anyar Kelod bekerja di bengkel les

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com -Jembrana. Untuk membantu biaya kehidupan sehari-hari I Putu Sandi Dipa asal Banjar Anyar Kelod Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo yang masih duduk di kelas 6 SDN 1 Penyaringan. Belajar sambil bekerja dimasa pandemi dan rela ikut bekerja di sebuah bengkel las. 

Putu Sandi menjadi tulang punggung keluarga setelah ditinggal ayahnya 6 tahun lalu. Anak satu-satunya dari pasangan Ni Komang Arini dengan Ketut Siden Sanjaya (Alm) dimasa pertumbuhan sebagai anak kecil yang biasanya waktu bermain dengan teman-temannya rela menghabiskan hari-harinya untuk bekerja serabutan.

"Sejak pandemi ini sekolah libur saya bantu-bantu ibu mencari uang bekerja di bengkel las, bekerja bantu bersih-bersih dan gulung kabel di bengkel. Ya kerja serabutan. Ini inisiatif sendiri. Daripada keluyuran," jelasnya, Selasa  (3/8/2021).

Dirinya mendapatkan upah dari pekerjaaan tersebut seadanya mengingat masa pandemi ini, sebanyak 16 ribu rupah sampai 20 ribu rupiah, itu pun pekerjaannya banyak. Hasil dari uang tersebut, dirinya langsung menyerahkan kepada ibunya untuk keperluan sehari-hari  

"Selama pandemi ini, saya tidak bersekolah belajar sambil bekerja dari rumah, tugas biasanya saya ambil langsung kesekolah dikerjakan dirumah, dan kemudian saya bawa kesekolah. Bekerja sambil belajar, kadang dikerjakan dirumah sebelum pergi kerja," ujarnya.

Dirinya sangat berharap mempunyai handphone untuk belajar during, mengikuti teman-teman yang lain. "Saya berdoa dan sambil bekerja mengumpulkan sedikit demi sedikit uang untuk beli handphone. Saat pergi kesekolah saya pingin punya sepeda seperti teman-teman dan juga bisa dibawa bekerja," ucapnya.

Terkait keberadaan ibunya, dirinya menuturkan, ibunya hanya kerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu. Mengingat dimasa PPKM lebih banyak nganggur dan berpikir untuk makan setiap hari.

Saat dikonfirmasi terkait keberadaan keluarga tersebut, Kelian Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan,  Kecamatan Mendoyo I  Kadek Winastra membenarkan keadaan tersebu. "Mereka tinggal dirumah bantuan pemerintah, sehari-harinya Putu Sandi memang bekerja di bengkel las untuk membantu ibunya," jelasnya.

Terkait keberadaan keluarga tidak mampu tersebut yang merupakan anak yatim yang diinformasikan oleh warga, Yayasan Relawan Bali (YRB) Jembrana langsung membelikan handphone agar Putu Sandi bisa mengikuti pelajaran during, selain bantuan handphone juga diberi sejumlah dana.