Dewa Ratu! Termakan Hoak, Seorang Suami PNS Asal Pedem Ngotot Tak Mau Divaksin

  22 Juli 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Bupati Jembrana I Nengah Tamba SH ikat dalam pemeriksaan surat vaksinasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Suasana penerapan PPKM Level IV kali ini berbeda dengan sebelumnya, dimana Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana untuk mempercepat target vaksin menerapkan razia vaksin.

Dalam pelaksanaan razia tersebut, selain memeriksa surat bukti vaksin, petugas gabungan TNI Polri, Satpol PP serta jajaran Pemkab Jembrana yang bertempat di Makodim Jembrana, juga memeriksa penggunaan masker, helm, menunjukan KTP serta surat kendaraan. Dari hasil operasi vaksin, sebanyak 35 orang berhasil di vaksin.

Razia kali ini, dipimpin langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Dandim 1617 Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna serta Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa. Dalam operasi tersebut, banyak warga ditemukan tanpa membawa bukti vaksin bahkan mereka tidak mengikuti vaksin dan tragisnya mereka saat mau di vaksin ngotot tidak mau di vaksin.

Salah satu mantan guru asal Air Anakan berinisial TSF saat diperiksa petugas ngotot tidak mau di vaksin dengan alasan yang tidak masuk akal yaitu takut lumpuh. Seperti halnya salah satu suami sorang PNS berinisial R.A yang merupakan sebagai contoh bagi warga menolak dengan keras untuk di vaksin dikarenakan termakan hoak, selanjutkan Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf. Hasrifudin Haruna dan Kadis Kesehatan memberikan begitu lama edukasi sehingga bersedia di vaksin.

Ketegangan terjadi saat Bupati Tamba sedang memeriksa salah satu warga berinisial S.O asal Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana didampingi Kapolres Gede Adi saat sempat emosi dikarenakan S.O berbagai alasan menolak untuk di vaksin. Setelah diedukasi oleh Kaling Satria, Kelurahan Pendem lalu digiring ke Makodim untuk menjalani screening dan lolos dan divaksin.

Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan pihaknya tidak lelah mengingatkan masyarakat Jembrana untuk patuh pada dua hal ini saat ini. Disiplin protokol kesehatan serta ikuti vaksinasi. "Ini kunci kita untuk menghentikan penyebaran. Agar semuanya bisa sehat. Kamis (22/7/2021).

Lebih jauh ia mengatakan, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksin anticovid-19, Jembrana akan mengganjot razia vaksin. Guna tercapainya kekebalan kelompok, vaksin harus digenjot. Masyarakat harus disiplin prokes. Masyarakat harus sadar dalam hal ini," katanya.  

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, Rabo malam hari (21/7/2021) yang terjaring di Pasar Senggol Negara pada hari sebanyak 20 orang, dan tidak lolos screening sebanyak 4 orang. "Razia kali ini cukup efentif untuk memotivasi warga untuk sadar divaksin," jelasnya. Ia juga menjelaskan, masyarakat Jembrana yang sudah divaksin dosis 1 sebanyak 196.645 atau sekitar 85,64 persen dan yang belum di vaksin berjumlah 34.009 orang. (BB)