Kesaksian Berjuang "Melawan Maut" di ICU, Togar: Klo Ada Bilang Covid-19 Tak Berbahaya Itu Penjahat Kemanusiaan!

  16 Juli 2021 TOKOH Denpasar

Foto: Advokat dan Pengamat Kebijakan Publik Togar Situmorang, S.H.,M.H.,M.AP.CLA berjuang melawan maut Covid-19

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Bagi yang mengganggap remeh virus Covid-19 atau Corona virus tidak berbahaya, mungkin bisa berkaca dari cerita maupun pengalaman yang pernah berjuang melawan maut dan hampir dipersimpangan kematian setelah terpapar virus Corona (Covid-19).

Salah satu tokoh yang mengalami sendiri terpapar virus berbahaya itu yakni Advokat senior Togar Situmorang, SH, MH, MAP, CMed, CLA. Pasca terpapar virus Covid-19 dan berjuang 16 hari melawan maut di Rumah Sakit Bali Mandara, Sanur, Denpasar, Bali ini menegaskan bahwa Covid-19 jangan dianggap sepele. Ia menuturkan virus itu ada dan ia sendiri menjadi korban keganasan virus Corona. 

"Covid-19 itu nyata ada. Jangan kita anggap sepele. Yang bilang Covid-19 ga ada itu penjahat kemanusiaan!," ucap Togar Situmorang, dalam video testimoninya setelah lolos dari virus mematikan itu.


Dalam video tersebut, Togar Situmorang menjelaskan bahwa dirinya masuk Rumah Sakit Bali Mandara pada Selasa 29 Juni 2021.

Sebelumnya ia melakukan isolasi mandiri setelah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR tanggal 23 Juni 2021. 

"Tanggal 23 (Juni) PCR hasilnya positif. Saya isolasi mandiri, sampai tanggal 29 (Juni) malam sudah gak kuat. Nafas sesak, kepala muter, dunia kayak kiamat dan badan sudah gak bisa gerak. Makanya malam itu jam 12 langsung dibawa ke Rumah Sakit Bali Mandara," jelas Togar Situmorang.

"Saya mulai ditanganin sekitar jam 3 pagi (30 Juni), dipindah ke kamar lantau 3 Sal Jepun. Tetapi jam 5 pagi subuh dipindah ke ICU, karena kondisi saya makin memburuk. Mulai saat itu di ICU berjuang melawan Covid-19," imbuhnya.
Setelah sekitar 16 hari melawan maut di ICU Rumah Sakit Bali Mandara, Togar Situmorang akhirnya diperbolehkan dirawat di ruangan umum dan kondisinya pun mulai makin membaik.

"Ini semua mukjizat bagi saya. Saya bersyukur dan berterima kasih kepada dokter dan perawat yang luar biasa menolong saya. Hanya Tuhan yang bisa membalas kalian," ungkal advokat berdarah Batak kelahiran Jakarta ini. 
Ia pun mengajak masyarakat, untuk menjaga diri agar tidak terpapar Covid-19. Masyarakat juga wajib mengikuti saran pemerintah terkait protokol kesehatan.

"Jaga diri kita. Jalankan protokol kesehatan yang disarankan pemerintah. Jangan lupa untuk untuk selalu dekat dengan Tuhan," ajak CEO & Founder Law Firm Togar Situmorang yang berkantor pusat di Jalan Tukad Citarum Nomor 5A Renon, Denpasar Selatan ini.
Ia juga membagikan pengalamannya kepada mereka yang terpapar Covid-19, sebagaimana saran dokter selama dirinya dirawat di rumah sakit. Pertama, posisi tidur miring (kiri atau kanan). Kedua, menepuk dada perlahan dengan tangan dikepal, telapak tangan dan ujung-ujung jari masing-masing sebanyak 30 kali.

"Ketiga, saya menarik nafas panjang secara  perlahan sebanyak 30 kali. Keempat, bernafas dengan cepat dan panjang juga sebanyak 30 kali," pungkasnya seraya berharap ceritanya bisa menggugah kesadaran semua pihak agar menjaga kesehatan dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.(BB).