Wujudkan Bali "Pulau Organik", Sugawa Korry Bentuk Tim Khusus Inventarisasi Program Simantri Agar Lebih Maksimal

  11 Juli 2021 TOKOH Denpasar

Keterangan Foto: Ketua DPD Partai Golkar Bali yang juga Wakil Ketua DPRD Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry pada saat pengecekan dan diskusi lapangan dengan pengurus SImantri di Desa Musi, Kecamatan Gerokgak Buleleng.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Selama 10 tahun yakni mulai tahun 2009 hingga 2019 di Bali, terbentuk 752 Simantri atas dukungan pembinaan dan bantuan Pemerintah Daerah (Pemda) Bali. Awalnya, Simantri atau sistem pertanian terintegrasi merupakan salah satu program unggulan daerah Pemprov Bali diera kepemimpinan Made Mangku Pastika untuk peningkatan peran sektor pertanian mendukung Program Bali Mandara.

Ketua DPD Partai Golkar Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry memandang program Simantri dari sisi ide dan kebijakan untuk memberdayakan kalangan peternak sangat bagus. Apalagi diintegrasikan dengan upaya untuk meningkatkan produktivitas peternak dengan penghasilan tambahan melalui produksi pupuk organik serta diintegrasikan dengan strategi mendukung mewujudkan Bali sebagai "pulau organik". 

Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini menjelaskan untuk mendukung pembinaan dan pemberdayaan didukung oleh sekitar 200 tenaga penyuluh. Demikian juga dalam konteks pengembangan, setiap kelompok Simantri didukung bantuan anggaran sebesar 200 juta per Simantri, artinya selama 10 tahun dialokasikan anggaran sekitar 1,5 triliun.

Dalam perjalanannya, Sugawa Korry melihat saat ini banyak Simantri yang sudah tidak melanjutkan aktivitasnya, tetapi berdasarkan pengecekan dilapangan banyak juga Simantri yang sekarang berganti nama menjadi Sipadu yang masih melaksanakan aktivitasnya, dibawah pembinanaan UPTD Sipadu.

"Tetapi kondisinya sudah jauh berbeda, kalau dulu ada 200 tenaga penyuluh, tetapi sekarang hanya tinggal 20 personil saja," ucap Sugawa Korry dalam pesan WhatApp (WA) kepada awak media Baliberkarya.com, Minggu (11/7/2021).

Doktor lulusan Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur ini melihat ide kebijakan pengembangan Simantri yang sangat positif, dalam kontek meningkatkan kesejahteraan peternak melalui usaha ternak sapi, dan produksi sampingannya serta diintegrasikan dalam konteks mewujudkan Bali sebagai "pulau organik".

"Sudah tentu sangat tidak tepat kalau Simantri atau Sipadu ini tidak ditangani secara maksimal," tegasnya.

Bertitik tolak dari hal tersebut, lanjut Sugawa Korry, pihaknya dari jajaran kader Partai Golkar telah menugaskan kader-kader untuk melakukan inventarisasi dalam rangka mendorong peningkatan keberpihakkan terhadap pembinaan dan pengembangan Simantri ini. Ia juga mengaku telah membentuk tim khusus, melalui badan pembinaan dan pemberdayaan petani/peternak Golkar Bali.

"Sekarang sedang kami persiapkan rumusan masalah-masalah prioritas dan solusi pemecahannya. Pasca PPKM ini, kami akan terjun kelapangan," pungkas politisi senior asal Banyuatis Buleleng ini optimis.(BB).