Jembatani Startup dengan Investor, Inkubator Bisnis ITB STIKOM Bali Bersama JCI Badung Gelar Pitching Night

  26 Juni 2021 PENDIDIKAN Denpasar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Inkubator bisnis ITB STIKOM Bali bekerjasama dengan JCI Badung menyelenggarakan Pitching Night secara virtual, pada Sabtu (26/06/2021) di Kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar. Kegiatan ini digelar untuk menjembatani startup dengan investor dalam memajukan usahanya agar makin berkembang pesat.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Pengusaha Nasional Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Prof. Nengah Dasi Astawa, M.Si., Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan, President of JCI Badung Gde Brawiswara Putra (Founder Online D7), Vice President JCI Badung Angga Primadana, Alexandro Djohan (Founder Fintech), serta Wempy Suciady (Angel Investor).

Sandiaga Uno menyatakan bahwa beberapa bulan belakangan ini startup di Indonesia mengaplikasikan survival mode agar usahanya dapat kembali melesat ditengah pandemi Covid-19 hingga pandemi ini berakhir.

Ia meyakini model bisnis survival mode tak akan bertahan lantaran tidak seorang pun tahu kapan krisis ini akan berlalu. Apalagi, apa yang kita sebut normal di masa pra pandemi harus mengalami pendefinisian ulang.

Menurutnya, dengan segala permasalahan yang dibawanya, seluruh krisis akan menciptakan pemenang maupun yang kalah. Sandiaga Uno menjelaskan di Parekraf yang dipimpinnya menekankan 3 platform yakni inovasi, edukasi dan kolaborasi, sehingga pebisnis harus reinvent pengetahuan bisnis mereka untuk memunculkan model bisnis yang baru.

"Startup, mau tidak mau harus mengedepankan aspek kesehatan dan digitalisasi dalam setiap tahapan bisnis mulai dari pemesanan, pembayaran, produksi, hingga penyediaan barang," jelas mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini.

Foto: Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan (kiri pakai jas).

Lebih jauh Sandiaga Uno menuturkan bisnis yang saat ini dibutuhkan masyarakat adalah di bidang kesehatan, teleconferencing, course terbuka, biotech, legal, dan clear energy. Ia pun mengakui sempat kebingungan menghadapi perubahan perilaku konsumen di awal pandemi namun kini sudah berhasil menyesuaikan model bisnisnya.

Sandiaga Uno menegaskan ada empat kekuatan dalam dunia enterprenersip yaitu pencapaian atau target, stimulasi, arah atau tujuan, dan keamanan bisnisnya. Sehingga jika semua itu bisa dicapai maka apapun usahanya pasti akan sangat maju. Untuk itu, Sandiaga Uno mengajak para pelaku UMKM untuk berkolaborasi dengan pengusaha UMKM lain untuk perkuat ekonomi nasional.

"Yang terpenting kita harus melakukan kolaborasi dengan pelaku UMKM lain untuk memperkuat agar bisa mandiri di pasar negeri sendiri. Serta menyiapkan rencana pemulihan pasca bencana," terangnya.

Dalam kesempatan ini, President of JCI Badung Gede Brawiswara mengucapkan terima kasih kepada ITB STIKOM Bali atas kolaborasi yang terselenggara saat ini. Baginya, acara Pitching Night ke depan akan menjadi agenda rutin JCI Badung Bali untuk membantu para pengembang startup dan para milenial yang sedang merintis usahanya. 

Pihaknya juga sangat mengapresiasi semangat peserta pitching karena peserta tidak hanya berasal dari Bali, namun juga berasal dari luar Bali. Ia berharap kegiatan yang diselenggarakan ini mampu menyerap lebih banyak peserta, terutama dari Bali agar ekosistem startup tercipta dan menjadi tempat ideal lahirnya startup-startup baru di Bali.

"Acara ini kami harapkan dapat terus berlanjut dan terlaksana secara berkelanjutan, sehingga dapat mendukung tumbuh kembangnya startup di Bali khususnya dan di Indonesia umumnya," harapnya.

Sementara, Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan mengatakan acara ini merupakan wujud komitmen ITB STIKOM Bali untuk penguatan ekosistem startup di Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya. Menurutnya, peserta pitch yang hadir juga mampu menjelaskan bisnisnya dengan baik terbukti beberapa investor tertarik untuk berinvestasi. 

Dr. Dadang Hermawan merasa bangga dengan kerja keras dari tim Inbis STIKOM Bali yang telah sukses membina dan mendampingi para tenantnya hingga setiap keberhasilan yang diperoleh dari pendanaan Kemenristekdikti. Apalagi di tahun ini, jumlah tentant yang lolos bertambah sehingga hal ini tentu menjadi bukti kerja keras dan keseriusan tim dalam mengelola Inbis STIKOM Bali agar makin berprestasi dan dikenal luas. 

"Saya bangga sekali, mereka telah memiliki pola pikir untuk menjadi pencipta lapangan kerja dan buktikan mereka dengan aksi nyata yaitu membuat sebuah perusahaan rintisan di bidang teknologi informasi. Ini pas sekali dengan program-program dari pemerintah yang ingin menjadikan Bali sebagai salah satu pusat digital Start Up di Indonesia," ucap Dadang Hermawan mengakhiri.(BB).