Desa Adat Guwang Pertama Dirikan Toko Ritel "Tenten Mart", Keuntungan Untuk Krama Pertahankan Eksistensi Warisan Leluhur

  18 Juni 2021 EKONOMI Gianyar

Foto; Peresmian Toko ritel milik Desa Adat Tenten Mart di Desa Adat Guwang di Kabupaten Gianyar pada Jumat malam 18 Juni 2021.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Desa Adat Guwang akhirnya menjadi Desa Adat pertama yang mendirikan toko ritel milik Desa Adat yakni "Tenten Mart" Desa Adat di Kabupaten Gianyar. 

Toko ritel yang terletak di Jalan Utama Guwang-Sukawati, persis di sebelah LPD Guwang tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra bersama Bandesa Agung, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet pada Jumat 18 Juni 2021. 

Dalam sambutannya, Bandesa Agung menyampaikan Desa Adat dengan kekuatan "captive market" yang dimiliki harus berani mengambil keputusan untuk mendirikan toko ritel Tenten Mart Desa Adat maupun mendorong krama desa adat untuk mendirikan Penggak Mart.

"Ini adalah bagian penting dalam upaya menjaga eksistensi Desa Adat dengan mendorong Desa Adat untuk mandiri dalam ekonomi" ungkap Bandesa Agung. 

Selama ini menurut Bendesa Agung, potensi market lebih banyak dimanfaatkan oleh tamiu, dan Desa Adat belum terdorong untuk merebut peluang tersebut. Padahal menurutnya, dari data Bali Business Network, ada potensi besar di sektor riil di Bali khususnya di sektor ritel. 

"Jika ini mampu dimanfaatkan, maka Desa Adat akan mampu membiayai dirinya sendiri dalam melaksanakan panca yadnya, tidak membebani krama adat, bahkan bisa memberikan lapangan pekerjaan dan peluang peluang lain bagi krama,"jelasnya. 

Dalam masa pandemi COVID-19 saat ini yang membawa dampak sangat besar bagi perekonomian Bali, keberadaan Tenten Mart Desa Adat sangat strategis bagi Desa Adat. Selain memberikan opsi kepada krama adat untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan dengan harga yang lebih baik, perputaran ekonomi juga bisa terjadi di internal desa adat dengan prinsip dari, oleh dan untuk desa adat. 

"Krama berbelanja dengan harga lebih murah atau minimal sama dengan minimarket berjaringan, tetapi keuntungan kembali lagi untuk membiayai desa adat mempertahankan eksistensi warisan leluhur dan membiayai panca yadnya, ini luar biasa,"tegasnya. 

Dengan kekuatan krama adat dan sistem di Desa Adat, tidak ada alasan Desa Adat takut untuk mendirikan toko ritel. Asalkan menurut Bendesa Agung, berkomunikasi dan berkonsultasi dengan pihak yang tepat sehingga bisa diarahkan dengan baik. 

"Berterima kasih kepada Pusat Distribusi Bali, karena telah bersedia mencurahkan sepenuh hati untuk membangun pondasi ekonomi di sektor riil berbasis Desa Adat," ungkapnya. 

Kedepan, Bandesa Agung berharap segera terealisasi di 1000 Desa Adat di seluruh Bali. Dengan solusi yang tepat diberikan oleh Pusat Distribusi Bali, ada 1000 Desa Adat yang berpotensi mendirikan usaha ritel berbasis Desa Adat, yang membawa manfaat besar bagi krama adat, warung, kios dan toko milik krama adat serta krama Bali secara umum. 

Sistem unik dan tepat sasaran yang digunakan dalam pengelolaan Tenten Mart, membuat keistimewaan sendiri yakni kehadiran Tenten Mart tidak membunuh warung, kios atau toko lain milik krama adat. 

Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra. Menurutnya, kehadiran Tenten Mart Desa Adat Guwang harus menjadi contoh bagi Desa Adat lain di Gianyar. Bupati Mahayastra juga secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Krama Adat dan Prajuru Desa Adat Guwang.(BB).