Baru Dilihat Perbekel Duda Timur, Warga Korban Longsor Disertai Banjir di Batu Gede Butuh Pertolongan Pemerintah

  17 Juni 2021 PERISTIWA Karangasem

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Amlapura. Musibah longsor disertai banjir yang terjadi di Banjar Batu Gede, Duda Timur, Selat, Karangasem sampai kini belum mendapat penanganan pemerintah. Sampai saat ini, baru Perbekel Duda Timur I Gede Pawana yang datang langsung ke lokasi bencana.  

Perbekel eksentrik dengan ciri kas pakaian poleng tersebut bahkan langsung mengecek dampak dari peristiwa longsor disertai banjir tersebut. Pawana juga sudah berkordinasi dengan Dinas PU Karangasem untuk mendatangkan alat berat.  

Disatu sisi, warga setempat berharap longsoran tersebut segera ditangani karena jalan yang tertimbun longsor itu merupakan salah satu akses warga untuk keluar desa. Selain itu, warga setempat juga lagi ada Yadnya yang harus dilakukan, seperti mereka akan ngiring di Geria Duda. 

Sementara kalau dikerjakan secara manual membutuhkan waktu selama seminggu untuk membersihkan material longsor. Diakui warga kalau longsor kali ini yang terparah dimana ada enam titik longsor dengan ketebalan material mencapai 1 sampai 2 meter. 

"Gimana saya mau ke pasar,  kalau kondisinya masih seperti ini" ucap salah satu warga kepada Pawana.

Sementara salah satu rumah warga I Komang Sudarmika (60) tertimpa material longsor yang mengenai bagian sanggah dan juga dapur miliknya. Dimana salah satu pelinggih Ratu Gede roboh karena terkena material longsor.

Untuk di ketahui jalan ini juga akses utama warga setempat menuju Pasar Pesangkan. Disatu sisi, warga setempat juga mengaku masih ketakutan jika terjadi hujan lagi.  

"Untuk itu mereka pun berencana akan mengungsi sementara ke balai banjar setempat," ungkapnya.

Sementara itu akses jalan penghubung Pesangkan-Antiga juga terputus. Padahal akses jalan ini merupakan jalan alternatif menuju Padangbai, atau merupakan jalan pintas dari Manggis menuju Selat. 

Menurut I Wayan Wirtha Astawa selaku Kepala Dusun Batu Gede mengakui belum ada penanganan namun baru ada pengecekan dari Perbekel Desa Duda Timur bersama Babinsa, Babinkantibmas, dan juga Bina Marga.

"Saya sangat mengharapkan bantuan penangananya kepada BPDB Karangasem dan sejumlah Satgas Gotong Royong untuk ikut berpartisipasi membantu memindahkan sejumlah material yang menutupi sejumlah jalan," harapnya.

Sementara itu, pasca adanya peristiwa longsor disertai banjir rersebut, warga diharapkan untuk lebih berhati-hati jika pergi keluar rumah, terutama pada saat terjadi hujan.

Seperti diberitakan Baliberkarya.com sebelumnya, peristiwa hujan lebat yang terjadi Rabu (16/6/21) malam mengakibatkan longsor hebat di Dusun Batu Gede, Desa Duda Timur, Selat, Karangasem. Sebelum longsor juga terjadi banjir yang cukup besar akibat  lebatnya hujan. 

Salah satu warga setempat I Wayan Lemak mengaku saat ini akibat longsor, pada Kamis (17/6/21) warga sempat  melakukan gotong royong, namun karena peralatan yang  terbatas mereka tidak bisa berbuat banyak. Apalagi meterial yang menimbun badan jalan cukup tebal sehingga di butuhkan alat berat untuk membersihkan material.  

"Kalau hanya manual seperti ini  nggak bisa berbuat  banyak," ucapnya. 

Akibat peristiwa ini, sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK) terisolir sehingga saat ini mereka masih tinggal di rumah masing-masing. Warga juga kini tidak bisa keluar rumah karena akses jalan tertutup.  

"Padahal warga harus ngayah karena mau ada karya di geria duda," jelasnya.

Tak hanya itu, sekitar 20 KK juga terancam tidak bisa pakai lampu karena aliran listrik putus. Hal itu disebabkan karena ada satu tiang listrik hanyut dan kabel listrik putus. 

Sementara dampak banjir tersebut juga dirasakan desa dibawahnya. Bahkan, tiga ekor sapi hanyut dan dua ekor ditemukan mati. Serta ada satu sepeda motor warga yang hanyut terbawa banjir. 

Saat malam terjadi hujan lebat dan disertai longsor dirasakan warga cukup mengerikan. Suara gemuruh terjadi sepanjang malam sehingga warga tidak bisa tidur semalaman. 

"Kayak kapal suaranya keras sekali," tutur warga setempat.(BB).