Keberadaan Rest Area Tukadaya Dinyakini Mampu Tingkatkan Perekonomian Warga

  03 Juni 2021 EKONOMI Jembrana

Ket poto : wisata Desa Tukadaya, West Wisata

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com Jembrana - Keberadaan Toll Gilimanuk Mengwi diyakini akan membawa dampak perekonomian di Kabupaten Jembrana pada umumnya, khususnya di Desa Tukadaya, dimana nantinya direncanakan di Desa Tukadaya akan dibangun rest area untuk menunjang keberadaan toll tersebut.

Hal tersebut disambut baik oleh Kepala Desa Tukadaya I Ketut Budi Utama. Dirinya akan manfaatkan situasi tersebut untuk mengembangkan program yang ada di desanya dan bersinergi dengan keberadaan rest area yang akan dibangun, untuk menambah PAD desa.

"Selain Keberadaan rest area yang rencananya di bangun kami juga sudah menyiapkan 4 program besar merupakan sumber PAD kedepannya selain program air bersih kami mempunyai program pasar itu merupakan sumber PAD untuk mengarah ke desa mandiri siapa tau nanti DD nya dikurangi kedepannya, untuk perusahan desa, air desa dan lumbung pangan desa serta hutan desa," jelasnya. Kamis (03/06)

Untuk potensi wisata hutan desa, lanjut Budi, kami juga sudah bentuk pokdarwis yang sudah menggeliat membuat destinasi wisata bertempat di ujung utara Tukadaya dengan mengedepankan panorama yang indah seperti wisata di Jatiluwih, sawahnya kelihatan, Gunung juga dan laut sangat bagus di lihat dari sana dan kami masih dalam penataan. kemarin juga digunakan oleh BPD waktu ulang tahun dan bapak bupati juga hadir pada saat itu, wisata tersebut bernama West Wisata. 

"Program lumbung pangan desa merupakan bentuk ketahanan pangan desa, disini ada 5 subak yang aktif, masyarakat disini bahan baku makan dari beras ketika mereka membeli beras harga tinggi sekali 10 ribu perkilo, ketika mereka panen harga gabah anjlok sekali kisaran 4000 ribu rupiah kebawah, disini ada kerugian dari warga sebagai petani sawah, oleh karena itu kita akan memanfaatkan lumbung pangan desa ini hal tersebut untuk menambah PAD desa," terangnya.

Pihaknya akan bekerjasama dengan subak yang ada disini, hasil panen petani kita proses di desa entah kita beli gabahnya atau sistem kerjasama dengan subak tentu nanti kita membuat aturan di masyarakat, kami juga menekannya masyarakat wajib untuk mengkonsumsi beras lokal dengan harga bersaing itu semua nanti di handle oleh Bumdes, itu langkah riil diawal. 

"Terkait Pasar yang ada di desa kami yang ada di timur kantor desa tersebut, pemikiran murni kami kemarin sampai dituangkan di visi misi calon akan dibangun kios-kios sesuai jumlah pemohon, kami tidak mau kecolongan seperti kemarin sudah dibangun tidak ada yang mengembangkan, kedepan kami akan handle pasar tersebut. Sebelum bangun kios kami pasarkan terlebih dahulu agar tidak ada kios yangkosong. Kios tersebut nantinya seperti ruko jadinya para pedagang siang dan malam biasa berjualan," ujar Budi.

Setelah bapak bupati sekarang dilantik, lanjut Budi, bapak bupati langsung pokus di pasar ini, disarankan akan membuat pasar terang, nantinya semua hasil dari ketrampilan masyarakat kita serap disini dengan satu management itu perintah bapak bupati langsung, nanti kita juga akan dibantu oleh CSR dari BRI dan BPD 

"Jadi suatu kebetulan konsep dari pemerintah kabupaten akan membangun reest area di wilayah kami bertempat di Banjar Pangkung Jajang sebagai penunjang tol dan sudah sosialisasi di provinsi, jadinya konsep pembangunan Desa Tukadaya dihilir ada Pasar Desa, ditengah ada rest area dan di hulu ada wisata hutan desa, dan jadinya semua ini sudah komplit tinggal penataan dan pelaksana nya nanti," ungkapnya.

Buti juga menjelaskan, untuk permasalahan yang terjadi di desa kami, setiap musim kering, kami selalu kekurangan air, air PAM tersedia dari jumlah penduduk maksimal 5 persen dan hanya bisa menghandle penduduk disisi jalan raya saja.

"Kejadian ini sudah berjalan bertahun tahun sebelum menjabat kepala desa. Selama musim kekeringan kami di bantu oleh Pemkab Jembrana melalui BPBD, setiap tahun kami selalu mengeluarkan dana untuk air minum warga selama musim kekeringan perharinya sampai 4 kendaraan menghabiskan," uraiannya.

Lebih jelasnya Budi mengatakan, untuk itu kami berencana akan melakukan pengeboran untuk membuat sumur di dekat hutan untuk kepentingan air bersih masyarakat kami disini, dikarenakan lokasi pengeboran merupakan kawasan milik provinsi kami akan mengajukan ke provinsi untuk meminta ijin kepada bapak gubernur bali dan kami masih menunggu jawaban dari beliau.