Setelah Desa Baluk, Kini Desa Batuagung Terpapar Kasus Gigitan Anjing Rabies

  02 Juni 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket poto, Pemilik anjing rabies menolak anjing kesayangannya di eliminasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com Jembrana - Kasus gigitan anjing rabis terus menjalar, setelah Desa Baluk, Kecamatan Negara, kini berpindah ke Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana. Dengan kasus gigitan sebanyak 1 kasus yang merupakan 1 keluarga tergigit anjing rabies.

Korban yang merupakan 1 keluarga tersebut diantaranya 2 dewasa dan 4 anak-anak. Pemilik anjing tersebut bernama Ngurah Swartama (39) dirinya juga merupakan korban gigitan, selanjutnya korban yang digigit bernama Ni Nyoman Nardi (55), I Kadek Kendra (6), I Komang Wira (5), dan I Kadek Satya Pranata (3).

Atas kejadian tersebut Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana yang menaungi bagian peternakan Keswan Kesmavet Kabupaten Jembrana mengadakan eliminasi dan vasin rabias terhadap hewan pelihraan warga Banjar Sawe. Rabu (13/06)

Saat petugas memantau anjing yang sempat kontak, terlihat 1 anjing yang sudah diikat pemiliknya berontak dan mengeluarkan air liur berbusa dan takut dengan matahari, disaat petugas minta ijin untuk dieliminasi, pemilik sempat menolak dan menangis tidak rela anjing kesayangannya dieliminasi 

Penuturan dari pemilik rumah Ni Nyoman Nardi mengatakan, anjing yang terkena rabies pemiliknya saudara bertempat di barat rumah, saat itu diam di bawah tempat tidur saya, pada saat memakaikan baju cucu saya yang mau pergi kesekolah, tiba-tiba anjing tersebut mengigit kaki tanpa saya sadari,

"Habis itu sore harinya cucu saya yang tinggal diutara rumah juga digigit disebelah tangannya. Jadinya keluarga saya sebanyak 6 orang digigit anjing tersebut. Kami semua sudah mendapatkan vaksin rabies atas anjuran petugas kehewanan," ungkapnya.

Sementara Kabid Keswan Kesmavet drh. I Wayan Widarsa mengatalkan, Jadi atas seijin kepala dinas, kami menyampaikan di banjar sawe desa batuagung terjadi kasus gigitan anjing rabies melebihi 2 orang, kasus ini mulai terjadi pada tanggal 22 Mei 2021 sampai tanggal 27 Mei 2021.

"Jadi warga yang digigit merupakan 1 rumah berdekatan sebanyak 6 orang, kebanyakan anak-anak yang digigit sebanyak 4 orang dan 2 orang dewasa. Anjing ini tidak diketahui sempat kontak dengan anjing lainnya dikarenakan anjing tersebut di lepas liarkan," ucapnya.

Pada tanggal 27 Mei 2021 sore hari, lanjut Widarsa, anjing tersebut lemas dan mati  akhirnya ada laporan, langsung kami bersama tim Kecamatan Jembrana melakukan tindak lanjut berupa pengambilan sample, dan dikirim pada tanggal 29 Mei 2021 ke Balai Besar Veteriner Denpasar.

"Selanjutnya pada tanggal 31 hasil dari pengecekan lab keluar pada malam hari dengan hasil positif rabies, mendapatkan informasi hasi lab positif, teman-teman medik vet kecamatan Jembrana langsung malam itu juga menindak lanjuti ke Banjar Sawe, Desa Batuagung, melihat korban dan melaporkan ke bagian kesehatan agar ditindaklanjuti VAR pertama," jelasnya.

Pihaknya melakukan respon kepada hewannya dengan melakukan vaksinasi emergancy di Banjar Sawe ini, kemudian kami juga melakukan eliminasi selektif untuk penenjukan diagnosa penyebaran virus terhadap anjing yang kontak dengan anjing yang positif.

"Setelah melakukan eliminasi kepada anjing yang kontak, kami langsung mengambil sample dan dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar, selanjutnya korban-korban ini terus dilacak oleh tim kesehatan dan tim medik vet kami sehingga terkumpul data korban sebanyak 6 orang.

Pihaknya juga bekerjasama dengan aparat desa serta Babinsa dan Bahabinkamtibmas agar ikut memantau VAR selanjutnya agar tidak dilupakan jadwal vaksin yang diberikan oleh petugas puskemas.

"Kasus di Kecamatan Jembrana merupakan kasus yang ke 8, yang sebelumnya di Melaya dengan kasus 6 kali di Kecamatan Negara 1 kali dan 1 kasus di Jembrana, dimohonkan kepada masyarakat mudah-mudahan kasus ini yang terakhir.

"Diketahui pada tahun 2019 di Desa Batuagung sendiri pernah masyarakat melakukan penolakan vaksin rabies, mudah-mudahan dengan kasus ini  masyarakat disini semakin sadar bahwa pentingnya vaksinasi rabies jadi tidak mempercayai hoak vaksin rabies menyebabkan anjing kurap dan sebagainya," tutupnya.