Berniat Mudik Secara Bergerombolan, Polres Jembrana Lakukan Taktik Jitu 

  12 Mei 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa SIK

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com Jembrana - Magsud hati untuk mengulang kejadian seperti mudik tahun lalu, dimana pemudik berdemo dimalam hari di Pelabuhan Gilimanuk supaya bisa di loloskan oleh petugas untuk menyebran ke Plabuhan Ketapang.

Ternyata hal serupa akan diulangi oleh beberapa pemudik, dimana dari informasi di media sosial, akan ada masyarakat mudik secara bergerombolan supaya ada penumpukan di Pelabuhan Gilimanuk sehingga petugas melolosakn pemudik tersebut.

Mendapatkan informasi tersebut, Polres Jembrana mengeluarkan taktik jitu untuk menghalau gerombolan pemudik tersebut. Buktinya pada hari Senin (10/05) sebelum sampai di Pelabuhan Gilimanuk mereka terlebih dahulu dicegat di Pos Penyekatan Rambutsiwi.

"Memang benar, pada tanggal (10/05) malam ada sekitar 50 kendaraan bermotor beramai-ramai menuju Gilimanuk," ungkap Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa SIK saat dikonfirmasi dikantornya. Rabu (12/05)

Akan tetapi, lanjut Gede Adi, kami secara berjenjang menginformasikan dari Pos Pekutatan sampai Pos Gilimanuk menginformasikan bahwa adanya masyarakat yang bergerombol menggunakan sepeda motor menuju Gilimanuk.

"Setelah kami informasikan ke wilayah barat kami berhasil menahannya di Pos Rambutsiwi, disana kami himbau agar masyarakat yang tidak dilengkapi dengan ketentuan yang ada agar kembali ke Denpasar," terangnya.

Jadi dari 50 orang tersebut yang berusaha menuju Pelabuhan Gilimanuk, memang ada beberapa masyarakat yang memang sudah lengkap administrasinya untuk melakukan perjalanan ke Gilimanuk, yang tidak lengakp kita balikan ke Denpasar," jelasnya.

Masih Gede Adi, untuk kemarin malam tepatnya hari Selasa (11/05) Malam suasana di setiap penyekatan sangat sepi. 

"Menurut data dari ASDP hari ini masyarakat yang menyebrang sebanyak 2000 orang, kalau malam sebelumnya sebanyak 3000 orang," ucap Gede Adi.

Kalau hari-hari normal, imbuh Gede Adi, masyarakat yang menyebrang sebanyak sekitar 8000 orang, penurunanya sangat derastis sekali hanya didominasi oleh kendaraan logistik, tutupnya.