Walikota Jaya Negara ‘Ngaturang Bhakti Pujawali’ di Pura Luhur Uluwatu

  04 Mei 2021 SOSIAL & BUDAYA Denpasar

Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Pengempon Pura Luhur Uluwatu yang merupakan Panglingsir Puri Agung Jro Kuta, IGN Jaka Pratidnya saat melaksanakan bhakti pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Badung, Selasa (4/5).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com Badung - Pemkot Denpasar ngaturang bhakti serangkaian Pujawali Pura Luhur Uluwatu pada  Angarakasih Medangsia, Selasa (10/3). Hadir ditengah pemedek dan masyarakat Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan.

Serangkaian pujawali tersebut Walikota Jaya Negara turut mulang pakelem di segara Pura Luhur Uluwatu sebagai persembahan untuk menjaga keseimbangan alam semesta.  

Pengempon Pura Luhur Uluwatu yang merupakan Panglingsir Puri Agung Jro Kuta, IGN Jaka Pratidnya yang akrab dipanggil Turah Joko mengatakan bahwa acara diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali Ida Bhatara ring Luhur Pura Uluwatu yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Griya Tegal Sari dan Ida Pedanda Gede Made Karang, Griya Karang Tampakgangsul.

Lebih lanjut Jaka Pratidnya menambahkan Setelah pujawali dilaksanakan, pada hari Rabu (5/5) sampai dengan hari Jumat (7/5) akan dilanjutkan dengan bakti penganyar berturut-turut dari Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta dan Penyineban dilaksanakan oleh Kecamatan Kuta Selatan.

"Dengan melakukan srada bhakti kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, astungkara mudah-mudahan kita di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari bencanaa serta diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga semua umat bisa rahayu, dan Covid-19 bisa disomya atau segera hilang," ujar Turah Joko.

Jaka Pratidnya menambahkan, pelaksanaan pujawali kali ini tetap menerapakan disiplin protokol kesehatan. Hal ini utamanya berkaitan dengan pengguaan masker, cuci tangan serta menjaga jarak. Selain itu, lanjut Turah Joko bahwa hampir 98 persen masyarakat Pecatu yang merupakan pengamong telah melaksanakan vaksinasi Covid-19.

“Tentu protokol kesehatan sudah diterapkan, apakah itu cuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, untuk jaga jarak kami sudah batasi, yang biasanya bisa menampung pemedek 400 orang kita batasi menjadi 200 orang, selain itu pengayah juga sudah mengikuti vaksinasi Covid-19,” jelasnya

Turah Joko dalam kesempatan turut mengajak masyarakat untuk mengindahkan aturan baru yang diterapkan. Hal ini utamanya berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat yang merasa tidak enak badan atau mengalami gangguan kesehatan agar ngubeng dari rumah.

“Jika dilihat persyaratan kan kita harus menerapkan prokes, dan jika ada masyarakat yang tidak enak badan agar ngayat atau ngubeng dari puri, griya, atau rumah masing-masing, dimana keluarga lainya dapat nunas tirta, itu intinya. Dan semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan serta Covid-19 segera hilang,” jelasnya

Sementara, Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara didampingi Kabag Humas dan Protokol Dewa Gede Rai dan Kabag Kesra Made Raka Purwantara mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa menjadikan sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

Selain itu, Jaya Negara juga turut mengapresiasi penerapan protokol kesehatan yang secara disiplin diawasi oleh pecalang. Hal ini mengingat saat ini pandemi belum usai, kerenanya meski sudah divaksin, seluruh masyarakat tetap diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan, termasuk saat pelaksanaan upacara adat dan keagamaan.

“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dan semoga pandemi Covid-19 dapat segara teratasi dan situasi kembali normal,” ujar Jaya Negara. (BB)