Tekait Limbah B3, Bupati Tamba: Saya Inginkan Situasi Desa Pengambengan Kondusif

  04 Mei 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Bupatu Jembrana saat memantau vaksinasi masal untuk para buruh pengalengan ikan Desa Pengambengan

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com Jembrana - Menindaklanjuti kedatangan warga Desa Pengambengan ke Kantor DPRD pada hari Senin (03/05) yang mengatasnakaman pembawa aspirasi masyarakat Desa Pengambenga yang kontra terhadap pembangunan limbah medis B3.

Saat pemantauan vaksinasi masal untuk para buruh pengalengan ikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba menjelaskan, secara normatif itu kan sudah berijin, tetapi saya akan memaklumkan nanti kepada perusahan itu, dalam suasana hari raya ini tunda dulu lah membangun biar situasinya kondusif.

"Kalau disuruh mencabut ijin saya harus mengkaji dulu, tidak serta merta langsung mencabut ijin PT tersebut, karena saya juga harus menghargai juga keputusan bupati sebelumnya," ujarnya.

Akan tetapi paling tidak, lanjut Tamba, kami menghargai juga masyarakat kami juga, ini yang kami pikirkan. Satu-satunya jalan dipermaklumkan dulu jangan ada aktifikas dulu dalam suasana hari raya ini mari kita hargai.

"Selama ini kami belum pernah ditemui dari Pihak PT K.L.I.N, mereka sama sekali belum pernah audensi terkait akan di bangunnya pabrik limbah medis B3, dan saya sebagai kepala daerah hanya menginginkan situasi kondusif di Desa Pengambengan," ungkap Tamba.

Sementara Pimpinan Perusahan PT Indohamafish Hendra Wijaya mengatakan, kalau saya sendiri kurang setuju dengan keberadaan pabrik limbah medis tersebut, dikarenakan jarak radiusnya hanya beberapa kilo saja, sedangkan di Desa Pengambengan ini ada banyak perusahan makanan pengalengan ikan, jadikan itu pasti berdampak sangat berbahaya untuk industri makanan.

"Ya kalau bisa dikaji lebih dalam lagi, soalnya nanti pasti ada yang dikorbankan dalam hal ini, sedangkan kita industri makanan ini sudah bergerak mulai tahun 1980 dan kami disini mulai dari tahun 1990, kalau ada pabrik tersebut pasti kita kena dampak nanti warga sekitar juga ada yang terdampak dalam hal ini," ucapnya.

Secara produksi, lanjut Hendra, nanti kami juga dipertanyakan oleh langganan lantaran di Desa Pengambengan ada pabrik limbah medis, itu sangat berdampak dengan produksi kami nantinya. 

"Saya memohon kepada bapak bupati agar mengkaji ulang keberadaan pabrik tersebut, dan kenapa di Pengambengan, sementara didaerah lain juga ada penolakan," tutup Hendra. (BB)