Wujudkan "Sustainable Tourism", ITDC Siapkan Transportasi Ramah Lingkungan Disewakan Bagi Pengunjung The Nusa Dua

  23 April 2021 EKONOMI Badung

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nusa Dua. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), BUMN pengembang dan pengelola destinasi pariwisata The Nusa Dua, Bali dan The Mandalika, NTB, fokus mewujudkan sustainable tourism di setiap destinasi wisata yang dikelolanya melalui penggunaan teknologi dan sumber daya yang ramah lingkungan. 

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menyediakan moda transportasi rendah polusi dan lebih ramah lingkungan di kawasan The Nusa Dua. Dua moda transportasi ramah lingkungan yang disediakan tersebut adalah 2-Wheel Electric Vehicle (2WEV) atau motor elektrik dengan baterai dan Electric Vehicle (EV) Smart Mobility Project atau mobil elektrik.

Motor elektrik merupakan kerjasama ITDC dengan PT HPP Energy Indonesia (HEIN) yang telah hadir sejak akhir Desember 2020 sejumlah 12 unit di kawasan The Nusa Dua. Untuk tahap awal, uji coba motor elektrik ini dimanfaatkan sebagai kendaraan operasional bagi karyawan dan tenant di Kawasan The Nusa Dua, dengan 2 lokasi Battery Exchanger (BEx) atau anjungan untuk mengganti baterai, yang berada di depan Kantor ITDC serta Kantor Security, Safety and Fire Brigade di dalam kawasan The Nusa Dua. 

Sementara mobil elektrik adalah kerjasama ITDC dengan PT Toyota – Astra Motor (TAM) yang hadir sejak akhir Maret 2021. Mobil elektrik ini terdiri dari dua jenis kendaraan listrik mode BEV yaitu kendaraan listrik dengan baterai dan satu jenis kendaraan listrik mode PHEV/Plug in Hybrid Electric Vehicle yaitu kendaraan listrik yang memadukan mesin konvensional dan baterai/listrik. 

Kendaraan listrik BEV tersedia sejumlah 20 unit Toyota COMS yang berkapasitas satu penumpang dan 5 unit Toyota C+pod dengan kapasitas dua penumpang, sedangkan kendaraan listrik PHEV berupa 5 unit Toyota Prius yang berkapasitas empat penumpang. Tiga jenis kendaraan listrik ini telah disiapkan secara khusus untuk melayani kebutuhan wisatawan/pengunjung di Kawasan Pariwisata The Nusa Dua dan didukung dengan penyediaan shelter/station (stasiun) EV Smart Mobility Project yang ditempatkan di depan Central Parkir The Nusa Dua (di depan Bali Collection) dan di area pintu masuk Pulau Peninsula The Nusa Dua.

Kendaraan-kendaraan ini disewakan untuk pengunjung kawasan dengan harga Rp 55.000 per jam untuk Toyota COMS dan Rp 88.000 per jam untuk Toyota C+Pod. Sedangkan Toyota Prius PHEV disewakan dengan sejumlah variasi  paket, yaitu paket 4 jam dengan supir seharga Rp 435.000, paket 12 jam dengan supir seharga Rp 985.000, dan paket 24 jam tanpa supir seharga Rp 550.000.

Pengguna bisa melakukan pemesanan langsung di stasiun atau melakukan pemesanan online via aplikasi TRAC to GO atau Mtoyota. Moda transportasi ini dapat digunakan tidak hanya di dalam Kawasan The Nusa Dua saja, namun sampai ke area Tanjung Benoa dan Jimbaran sesuai dengan rekomendasi tim operasional Toyota saat pengunjung melakukan pemesanan.

Sebagai bagian dari penerapan green dan renewable energy atau sumber energi terbarukan, Electric Vehicle (EV) Smart Mobility Project dari Toyota juga dilengkapi dengan teknologi panel matahari atau solar panel guna memenuhi kebutuhan stasiun dalam mengisi daya listrik mobil elektrik yang beroperasi.  

Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan sangat bangga dapat melakukan kerjasama pemanfaatan kendaraan listrik sebagai transportasi di The Nusa Dua, karena sejalan dengan komitmennya dalam mengelola kawasan pariwisata berbasis prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan atau Sustainable Tourism. 

"Kami berharap pemanfaatan kendaraan listrik ini dapat menjadikan The Nusa Dua sebagai kawasan percontohan Bali Energi Bersih yang menjadi program Pemerintah Provinsi Bali, serta sebagai wujud dukungan ITDC atas Peraturan Presiden Nomor 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Transportasi Jalan," kata Ardita.

Selain itu, lanjut Ardita, guna meningkatkan kenyamanan dan sebagai wujud penerapan protokol kesehatan, seluruh unit mobil elektrik yang disiapkan di The Nusa Dua akan disterilisasi sebelum dan sesudah digunakan. Menurutnya, Kawasan The Nusa Dua merupakan kawasan yang telah tersertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) sehingga setiap kegiatan operasional dalam kawasan selalu menerapkan protokol kesehatan secara konsisten.

"Sterilisasi unit mobil elektrik yang dilakukan sebelum dan sesudah penggunaan ini merupakan wujud penerapan protokol kesehatan tersebut. Kami ingin menawarkan sebuah pengalaman berkendara dengan mobil elektrik yang tidak saja mudah dan menyenangkan, tapi juga hygiene dan aman dari risiko penularan virus COVID-19,” jelas Ardita.     

Selain Sertifikasi CHSE bagi kawasan dan 22 tenant di dalam kawasan, penerapan prinsip sustainable tourism di The Nusa Dua sendiri telah dibuktikan melalui berbagai sertifikasi dan penghargaan lainnya. Pada 2019, The Nusa Dua menjadi destinasi pariwisata pertama di Indonesia yang meraih Sertifikat Peringkat Emas Nasional Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Indonesia atau Gold Indonesia Sustainable Tourism Certification (Gold ISTC) dari Kementerian Pariwisata. 

Pada tahun 2018, ITDC melalui The Nusa Dua, juga meraih penghargaan Indonesia Best Urban Sustainable Tourism Award pada ajang 37th ASEAN Tourism Forum (ATF 2018), setelah meraih penghargaan tertinggi Green Platinum (juara umum) pada ajang Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) ke-1 2017 yang digelar Kementerian Pariwisata. 

The Nusa Dua juga mendapat penghargaan Super Platinum dan CSR Tri Hita Karana Award karena program serta kepeduliannya menjaga keharmonisan lingkungan selama empat tahun berturut-turut.(BB).