Seorang IRT Ditangkap Lantaran Simpan Penyu Hijau

  19 April 2021 HUKUM & KRIMINAL Jembrana

Foto: Istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya, Jembrana - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) berinisial SA (39) diamankan oleh Polres Jembrana lantaran nekat menyimpan penyu hijau.

Pelaku diketahui beralamat Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Negara juga hendak menjual hewan yang dilindungi pemerintah sehingga ditangkap atas informasi warga pada hari Minggu (19/4) sekitar pukul 15.30 WITA.

"Kami berhasil mengamankan penyu hijau di rumah pelaku SA sebanyak 4 ekor," ungkap Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Paramagita saat jumpa pers di Mako Polres Jembrana. Senin (19/4/2021).

Yogie menambahkan atas informasi warga tersebut pihaknya melakukan penyelidikan setelah adanya laporan. Atas temuan tersebut pelaku lantas diamankan beserta barang bukti berupa 4 ekor penyu hijau langsung dibawa ke Mapolres Jembrana untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Dari hasil interogasi petugas, pelaku mengakui bahwa penyu tersebut miliknya, pelaku juga mengaku penyu tersebut didapat dari nelayan Jawa dibeli seharga 2 juta rupiah sebanyak 4 ekor, dan menunggu pembeli berikutnya.

Dari pengakuan pelaku baru sekali melakukan tindakan ini. Atas kejadian ini pihak kepolisian melakukan pendalaman lagi.

Atas kejadian tersebut pelaku dijerat Pasal 21, Ayat 2 Junto Pasal 40 tentang KSDA, dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara dan denda 100 juta rupiah.

"Penyu hijau ini kami serahkan ke Penangkaran Penyu Kurma Asih yang ada di Desa Perancak," tambah Yogie.

Sementara itu Kordinator Konservasi Penyu Kurma Asih Desa Perancak I Wayan Anom Astika Jaya mengatakan, penyu ini akan dibawa ke penangkaran untuk dilakukan observasi sebelum dilepas.

"Penyu tersebut merupakan jenis penyu hijau umurnya yang paling besar kisaran 50 tahun dan yang kecil umurnya kisaran 15 tahun. Keempat penyu ini berjenis perempuan dan belum sempat kawin dengan ukuran yang paling besar 85 X 82 cm dan yang paling kecil berukuran 69X60 cm," ungkapnya.

Keempat penyu tersebut, lanjut Anom, nantinya akan di cek kondisinya terlebih dahulu oleh teman-teman dari Universitas Udayana, dan terkait lamanya proses observasi itu tergantung dari kondisi penyu tersebut. "Kalau sudah sehat baru kita lepas ke laut," tutupnya. (Jun/ BB)