Wujudkan Masyarakat Jembrana Bahagia, Bupati Tamba Serahkan KIA dan Bantu Sembako Siswa Kurang mampu

  09 April 2021 PERISTIWA Jembrana

Foto: Humas Jembrana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya, Jembrana - Komitmen mewujudkan masyarakat Jembrana yang bahagia terus diupayakan Pemkab Jembrana melalui sejumlah program dan kebijakan. Kali ini, Pemkab secara marathon, Bupati  I Nengah Tamba mengunjungi sekolah - sekolah SMP di Jembrana, Jumat (9/4/2021).

Kedatangannya itu, selain bersilaturahmi, sekaligus membagikan kartu KIA (Kartu Identitas Anak) dan paket sembako. Bantuan sembako ini bagi siswa yang kurang mampu. Turut hadir mendampingi, Sekda Jembrana I Nengah Ledang, Asisten II I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, Staf Ahli, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Ni Nengah Wartini, para Camat serta sejumlah pimpinan OPD terkait di lingkup Pemkab Jembrana.

Sebanyak tujuh Sekolah Menengah Pertama (SMP) dikunjungi Bupati Tamba. Diantaranya, SMP Negeri 5 Mendoyo (Yehsumbul), SMP Negeri 3 Mendoyo (Yehembang), SMP Negeri 1 Mendoyo (Penyaringan), SMP Negeri 4 Mendoyo (Tegalcangkring), SMP Negeri 6 Negara (Awen), SMP Negeri 4 Negara (Baluk) dan terakhir SMP Negeri 3 Melaya (Manistutu).

Bupati Tamba mengungkapkan, kedatangannya ke sekolah – sekolah SMP di Jembrana merupakan sebagai bentuk silaturahmi kepada para guru dan murid di sekolah.

“Kita datang untuk silaturahmi, memberikan semangat kepada siswa untuk giat belajar dan guru untuk lebih giat lagi dalam mengajar. Kita juga sekaligus menyerahkan kartu identitas anak (KIA) kepada para murid,“ paparnya. 

KIA ini sendiri menurutnya  sangat penting. Terutama bagi  anak – anak sekolah yang berusia dibawah 17 tahun, mengingat saat ini berbagai aktifitas anak disekolah harus menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

”Setelah berumur 17 tahun nanti anak – anak yang sudah memiliki KIA langsung bisa menukarkannya dengan KTP ke dinas Dukcapil. Jadi sangat penting dan bermanfaat sekali kartu KIA ini,” ujar Tamba.

Disamping menyerahkan kartu KIA, dikesempatan yang sama, Bupati Tamba juga menyerahkan bantuan paket sembako secara simbolis kepada siswa kurang mampu di masing – masing sekolah.

“Menjelang hari raya Galungan dan Kuningan, kita juga menyerahkan paket sembako kepada masing – masing siswa. Kita koordinasi dengan dinas terkait untuk menyisir anggaran kepada siswa – siswi di sekolah untuk diberikan bekal untuk hari raya nanti. Semoga bantuan berupa paket sembako tersebut dapat membantu meringankan ekonomi mereka di tengah pandemi ini, terlebih menjelang hari raya,” ucapnya.

Terkait masih diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (pembelajaran secara daring), Bupati Tamba mengaku masih belum bisa memberlakukan pembelajaran tatap muka di Jembrana, dikarenakan mengikuti zona Covid-19 di Jembrana. Namun ia tidak melarang siswa untuk datang ke sekolah untuk berdiskusi dan belajar, asal tetap patuh pada protokol kesehatan. 

“Kita tidak melarang para murid untuk datang kesekolah, mungkin untuk berdiskusi terkait materi pembelajaran. Kita yakin mayoritas siswa pasti sangat rindu belajar di sekolah. Kita ijinkan, dengan syarat harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat, pakai masker, cuci tangan dan bisa dibagi per kelas agar tidak menjadi kerumunan. Tentu harus diawasi oleh para guru disekolah. Jadi tetap semangat dalam belajar demi masa depan yang baik," kata Tamba.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Ni Nengah Wartini menyampaikan, terkait bantuan sembako yang diberikan menyasar siswa kurang mampu di masing – masing sekolah.

“Bantuan sembako diberikan kepada siswa kurang mampu yang sebelumnya sudah didata oleh sekolah. Masing – masing sekolah diserahkan kepada 10 orang siswa. Sementara untuk Kartu Identitas Anak (KIA) untuk siswa sudah selesai diproses semuanya. Jadi hari ini diserahkan Bupati Jembrana secara simbolis kepada masing – masing perwakilan siswa,” ujarnya.

Ia menjelaskan, KIA merupakan program pemerintah dalam mewujudkan adminitrasi pendidikan pembawa kemudahan. Pelajar yang sudah memiliki KIA, nantinya mendapat banyak kemudahan nantinya.

“Misalnya saja, di usia 17 nanti, pelajar tak perlu lagi repot - repot mengurus KTP dengan segala macam persyaratan. Mereka cukup datang ke dinas dengan membawa KIA dan akan diganti dengan KTP. Seluruh kegiatan di sekolah nantinya juga akan menggunakan NIK untuk proses administrasinya, jadi KIA ini wajib dimiliki oleh seluruh siswa sekolah, khususnya yang masih dibawah 17 tahun,” paparnya. (Jun/ Humas)