Warga Banjar Tegak Gede Ditemukan Gantung Diri di Bale Bambu

  24 Februari 2021 PERISTIWA Jembrana

FOTO: Istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya, Jembrana - Seorang warga Banjar Tegak Gede, Yeh Embang, Mendoyo bernama I Ketut Sandra (64) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan selendang yang dililitkan pada kayu Anjan balai bambu.

"Menurut penuturan dari suami korban I Ketut Sadra, pada hari Senin (22/02) sekira pukul 19.00 Wita dirinya mengajak istrinya masuk kamar untuk beristirahat, akan tetapi korban bersikeras untuk tidur di balai bambu diluar rumah namun dilarang," ungkap Kapolsek Mendoyo Kompol I Made Karsa, S.H, M.H.

Ia melanjutkan, sekira pukul 21.30 Wita suaminya melihat korban keluar dari kamar dan mondar - mandir dihalaman rumah."Melihat korban seperti itu suaminya dan anaknya Gede Agus Adi Putra (46) menanyakan kepada ibuknya apakah berani di luar, korban lantas menjawab berani," lanjut Kompol I Made Karsa.

"Memang korban diketahui kadang-kadang tidur di luar, sekira pukul 06.00 Wita suaminya beserta anaknya melihat biasanya korban menyapu dihalaman rumahnya, disana anaknya merasa curiga dan melihat dan melihat ke balai bambu tempat korban tidur," jelas Karsa.

Merasa curiga, suami dan anaknya langsung mengecek korban di balai bambu dan terkejut mereka menemukan korban sudah tergantung di balai bambu dengan posisi kaki menyenyuh tanah dan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Keterangan dari suami dan anaknya, korban mengeluhkan sakit dengan di dada dan perut sering terasa perih selama kurang lebih 5 tahun dan oleh keluarga sudah pernah menjalani pengobatan secara medis maupun tradisional namun tidak juga kunjung sembuh," ucap Karsa.

Lebih jelasnya, ia melanjutkan, dari hasil penyelidikan tim medis tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban, namun telihat jelas di leher korban terdapat jeratan dari kain selendang. Di dada korban terdapat koyo, punggung, paha, pinggul terdapat lebam.

"Keluarga korban  mengiklaskan kejadian tersebut dan keluarga juga menolak dilakukan otopsi," tutup Karsa. (BB)