PHRI Jembrana Susun "Digital Marketing"  Saat Pariwisata Terpukul

  15 Februari 2021 EKONOMI Jembrana

FOTO: Lansekap Pantai Yeh Leh dari rekaman udara (Sumber: Google)

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com, Jembrana - Industri pariwisata mengalami pukulan besar, seiring banyaknya negara-negara yang melakukan pembatasan perjalanan guna mencegah penyebaran virus corona. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jembrana saat ini sedang mencari jalan untuk menambah revenue biaya operasional.

Upaya strategi yang dilakukan yang nantinya akan dijabarkan ke seluruh anggotanya yang tergabung di PHRI Jembrana yakni menyusun pola rancangan "digital marketing" untuk suatu destinasi.
"Saya akan sampaikan ke anggota dalam "digital marketing" ini ada beberapa poin yang paling strategis khususnya saat pariwisata berhenti sementara. Salah satunya fokus pada branding sosial media dan selalu update dengan informasi terkini," papar Ni Made Ayu Dwi Aryati selaku Sekretaris PHRI Jembrana, Senin (15/2/2021) melalui pesan WhatsApp. 

Ia melanjutkan saat ini minat kunjungan wisatawan yang menarik dikunjungi untuk destinasi wisata di bali barat yang masih survive beroperasi dengan kas operasional, pantai Medewi masih mampu beroperasi dengan tingkat hunian rata-rata 10 persen. Dari sekian hotel yang ada di Jembrana 10 persennya ditutup akibat pandemi ini. 

"Kecuali Medewi masih ada beberapa tamu asing yang berselancar, biasanya mereka yang "stay" adalah wisatawan expatriate (pekerja asing)," ujarnya.

Disampaikannya juga, dalam rapat kerja daerah (Rakerda) PHRI yang digelar 11 Februari 2021 di Denpasar, memantik program vaksinasi yang nantinya diperuntukan bagi anggota. 
"Kita masih melaksanakan pendataan untuk anggota yang akan menerima vaksin Covid-19," pungkasnya. (BB)