Setelah Konsultasi dan Kordinasi, 9 Korban Penipuan Kerja ke Jepang Besok Lapor Polisi

  29 November 2020 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Para korban didampingi tim kuasa hukum saat mendatangi Polres Jembrana untuk melakukan konsultasi hukum

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Setelah sebelumnya 7 orang yang diduga menjadi korban penipuan dengan modus bekerja ke Jepang  mendatangi Polres Jembrana didampingi tim kuasa hukum untuk konsultasi hukum dan kordinasi, akhirnya dipastikan mereka besok siang akan memberikan laporan resmi ke Polres Jembrana.

Bahkan, Senin (30/11) besok, korban yang akan datang membuat pengaduan ke Polres Jembrana jumlahnya bertambah dari 7 orang sebelumnya menjadi 9 orang. Mereka besok mendatangi Polres Jembrana dengan didampingi 6 orang kuasa hukum.

"Setelah sebelumnya kami berkordinasi dan konsultasi hukum ke Polres Jembrana, maka kami telah putuskan untuk membuat pengaduan masyarakat Senin besok," terang Wayan Sudarsana, SH, kuasa hukum para korban, Minggu (29/11/2020).

Menurut Sudarsana, sembilan korban dan tim kuasa hukum, rencananya akan datang ke Polres Jembrana pukul 10.00 Wita. Beberapa dokumen pengaduan berikut bukti-bukti yang dimiliki telah disiapkan dengan matang. Pihaknya berharap, pihak kepolisian segera menindaklanjuti pengaduan para korban.

Diketahui, ada puluhan peserta pelatihan di LPK Jembrana tahun 2012 asal Jembrana dan Kabupaten Bangli, diduga telah menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh Direktur LPK Jembrana saat itu I Gede Winasa, yang juga diketahui mantan Bupati Jembrana.

Puluhan peserta pelatihan tersebut dijanjikan diberangkatkan dan bekerja di Jepang dengan membayar sejumlah uang. Diantaranya, Rp 300 ribu sebagai biaya pendaftaran, Rp 5 juta sebagai biaya pelatihan dan pengurusan pasporst dan Rp 8 juta sebagai biaya egibility.

Namun setelah puluhan peserta pelatihan membayar lunas semua biaya administrasi tersebut, mereka tidak kunjung diberangkatkan hingga saat ini. Sejumlah korban sebenarnya sejak awal gagal berangkat telah berupaya meminta uangnya kembali namun gagal, seiring Winasa masuk penjara karena terjerat kasus korupsi.(BB)

 

Tag :