Pencairan BLT di Desa Gubug Diduga Bermasalah, Warga Penerima Mengeluh

  15 November 2020 PERISTIWA Tabanan

Ket foto: ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Tabanan. Pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) saat pandemi covid 19 di Desa Gubug, Tabanan diduga bermasalah. Pemicunya kebijakan salah satu kelian banjar yang dinilai merugikan masyarakat penerima.

Sejumlah sumber informasi menyebutkan, pembagian dana BLT senilai Rp 600 ribu per bulan diduga bermasalah di Banjar Gubug Baleran, Desa Gubug, Tabanan. Kelian Banjar Gubug Baleran kabarnya mengeluarkan kebijakan meminta kembali bantuan BLT dari penerima untuk dikumpulkan di banjar dan setelah terkunpul diberikan beras.

Beras yang dibeli dari dana BLT tersebut kemudian dibagi-bagikan kepada warga banjar secara merata, dengan masing-masing warga menerima 5 kg beras. Kebijakan ini menurut informasi diambil lantaran tidak seluruh warga di banjar tersebut menerima dana BLT.

"Dana BLT tahap 1, 2 dan tahap 3 semuanya diminta kembali oleh kelian banjar untuk dibelikan beras. Kemudian berasnya dibagi rata kepada semua warga di banjar," ujar sumber kepada redaksi Baliberkarya.com, Minggu (15/11/2020).

Bagi warga penerima BLT yang engan ribut dengan suka  rela menyerahkan kembali kepada kelian banjar. Namun ada pula warga penerima yang menentang kebijakan itu dan tidak bersedia menyerahkan kembali dana BLT yang diterimanya kepada kelian banjar.

"Sebenarnya warga penerima BLT mengeluh dengan kebijakan ini, tapi karena malas ribut dan bisa berbuntut di adat, warga penerima hanya bisa pasrah," ujar sumber.

Sejulah warga penerima BLT yang mengaku dananya di serahkan kembali ke kelian banjar diantaranya,  I Gst Kt S, I Gd A dan I Kt R, serta warga penerima lainnya.
Sumber dan warga penerima meminta pihak terkait agar meninjau kebijakan kelian banjar ini apakah diperbolehkan secara aturab atau tidak.

Terkait hal tersebut Kelian Banjar Gubug Baleran I Gusti Made Sumaharadika dikonfirmasi melalui telpon menolak panggilan telpon. Demikian juga dikonfirmasi melalui WhatsApp (WA) tidak ditanggapi.

Sementara Perbekel Desa Gubug Nengah Mawan dikonfirmasi melalui WhatsApp (WA) terkait informasi tersebut mengaku belum pernah mendengar permasalahan tersebut dan setahu dirinya tidak ada permasalahan tersebut. Namun demikian pihaknya akan mengecek langsung kepada masyarakat penerima BLT untuk mengetahui kejelasannya.(BB)