Terancam Dipecat dari Golkar, Haji Nasrun Melawan

  18 Oktober 2020 POLITIK Jembrana

Ket poto. H. Nasrun, Wakil Sekretaris DPD Golkar Jembrana bidang hubungan partai politik.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Kehadiran Haji Nasrun mengantarkan paslon Bupati/Wakil Bupati Jembrana dari PDI Perjuangan I Made Kembang Hartawan - I Ketut Sugiasa (BANGSA), mendaftar ke KPU Jembrana beberapa waktu lalu ternyata berbuntut panjang.

Dia teracam dipecat dari partai Golkar. Pasalnya, Haji Nasrun tercatat menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPD Golkar Jembrana bidang hubungan Partai Politik, hasil Musda beberapa waktu lalu. Ulahnya itu dianggap Partai Golkar Jembrana sebagai pembelotan dan wajib dibinasakan. 

Mendapat ancaman sanksi dipecat dari Partai, H Nasrun tidak tinggal diam. Dia mengancam akan mengadakan perlawanan untuk mendapatkan keadilan. Dia mengaku akan bersurat ke DPP Partai Golkar dan minta pimpinan pusat memberikan keadilan buat dirinya.

"Kalau sampai saya di pecat dari Golkar, yang jelas saya tidak tinggal diam. Saya akan bersurat ke pusat untuk meminta keadilan," tegasnya, Minggu (18/10/2020).

Menurutnya, tindakan dirinya yang ikut mengantarkan paket BANGSA mendaftar ke KPU Jembrana beberapa waktu lalu dan memilih mendukung paket BANGSA di Pilkada Jembrana, bukanlah bentuk penghianatan dirinya terhadap partai. Justru dia menilai justru Partai Golkar lah yang mengingkari keinginan hati nurani kader-kader Golkar dengan memberikan rekomendasi kepada kader partai lain menjadi calon Bupati Jembrana.

"Coba kalau Partai Golkar memberikan rekomendasi kepada kader partai golkar, jelas saya mati-matian mendukungnya. Ini kok lucu, partai pemenang pemilu kedua kok justru memberikan rekendasi kepada partai lain," ujarnya.

Lanjut H Nasrun, langkah dirinya ini dilandasi atau merujuk pidato Ketua Umum Partai Golkar yang menyampaikan ke Partai Golkar di seluruh Indonesia, termasuk di Jembrana agar Partai Golkar tidak boleh jadi penonton dalam ajang Pilkada, melainkan harus jadi pemain. Itu artinya dalan Pilkada Jembrana harusnya Partai Golkar menampilkan kadernya sebagai calon bupati, bukan justru memberikan rekomendasi ke kader partai lain. Calon wakilnya yang diusung juga tidak jelas asal-usulnya.

"Kenyataan ini jadi menimbulkan kecurigaan ada permainan keuntungan dalan pemberian rekomendasi. Karena itulah lebih baik saya mendukung BANGSA yang sudah jelas akan menang dalam pertarungan," imbuhnya.

Menurutnya, dia sangat mencintai Partai Golkar, namun hendaknya ini menjadi pelajaran buat Partai Golkar ke depan jika ingin meraih kejayaan. Namun jika kebiasaan ini masih tetap dijaga, H Nasrun meyakini, Partai Golkar, khususnya di Jembrana akan tumbang karena ditinggalkan pendukungnya.

"Sekarang saja, saya dan barisan pendukung saya memilih mendukung paket BANGSA. Jelaskan berapa Partai Golkar akan kehilangan suara. Nak ape awak milih bukan dari orang awak, lebih baik nak pilih nak pasti menang. Itu kata-kata barisan pendukung saya," papar H. Nasrun.

Jadi menurutnya, yang melakkan penghianatan terhadap pidato Ketua Umum Partai Golkar, bukanlah dirinya, melainkan Partai Golkar sendiri yang telah menyakiti hati pendukungnya dengan memberikan rekmendasi kepada kader partai lain.

Sebelumnya, muncul stetmen Ketua DPD Golkar Jembrana Made Suardana di salah satu media online yang mengatakan akan memberikan sanksi tegas, termasuk pemecatan dari partai terhadap badut-badut partai yang membelot. Termasuk H. Nasrun yang ikut mengantarkan paket BANGSA mendaftar ke KPU Jembrana serta mendukung dan memilih paket BANGSA.(BB)