Arah Kade!  Proyek Jembatan Sungai Kaliakah Dikeluhkan Pengguna Jalan

  12 Oktober 2020 PERISTIWA Jembrana

Ket foto: Situasi di lokasi pembangunan jembatan, salah satu pengendara balik arah

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Pembangunan jembatan Tukad Kaliakah, Negara, sejak beberapa hari ini dikeluhkan oleh pengguna jalan. Pasalnya proyek tersebut sudah dikerjakan sejak lama, namun hingga kini belum juga kelar.

Akibatnya, jalan yang menghubungkan kota Negara menuju Pengambengan tersebut tidak bisa di lewati. Pengguna jalan dari kota Negara hendak ke Pemgambengan ataupun sebaliknya terpaksa mengambil jalan lain yang jaraknya lebih jauh karena memutar.

"Ini pekerjaan jembatan sudah lama sekali belum juga jadi. Saya mau ke Pengambengan, ternyata belum bisa dilewati. Terpaksa saya balik lagi," ujar Ahmad, salah seorang pengendara kendaraan bermotor, Senin (12/10) sore.

Menurutnya, pekerjaan proyek jembatan tersebut dikebut karena jalan itu merupakan jalan yang padat arus lalu lintasnya. Demikian juga Pengambengan merupakan sentra penghasil ikan yang setiap hari harus mendistribusikan ikan ke daerah-daerah lainnya.

"Jangankan mobil, sepeda motor aja tidak bisa lewat. Sudah lama jalan itu tidak bisa dilewati karena proyek jembatan belum kelar. Padahal proyek itu sudah lama pengerjaannya," ujar Subawa, salah seorang pengendara sepeda motor.

Terkait hal tersebut, pihak pelaksana proyek I Nengah Buana Jaya dikonfirmasi redaksi mengatakan, lamanya pengerjaan proyek tersebut dan belum kelar hingga saat ini karena berbagai kendala, diantaranya terbentur libur hari raya Galungan dan Kuningan dan hujan yang terjadi.

Namun demikian pihaknya akan berusaha maksimal mengerjakan proyek tersebut, sehingga cepat kelar dengan tetap menjaga mutu dan kuwalitas pekerjaan. Pekerja juga sudah banyak dan jika cuaca baik (tidak hujan) bisa dilakukan dengan lembur.

Informasi yang berhasil dikumpulkan menyebutkan proyek pergantian jembatan Tukad Kaliakah sepanjang 10 meter tersebut menelan anggaran Rp 1.640.000.000. Proyek tersebut merupakan katagori pekerjaan kontruksi istansi Pemerintah Daerah Provinsi Bali, satker Dinas 
Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman.(BB)