Isu Rekayasa Pasien Covid 19 Marak, Para Medis Gerah 

  08 Oktober 2020 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Situasi di RSU Negara saat pelepasan pasien positif covid 19 yang dinyatakan sembuh dari perawatan

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Isu pasien covid 19 fiktif yang belakangan ini santer dibicarakan, membuat sejumlah tenaga medis di daerah gerah. Mereka kuatir akibat isu ini kesulitan menangani pasien positif covid 19. 

Dengan isu yang berkembang tersebut, dikuatirkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap para medis yang menangani pasien covid 19 berkurang. Masyarakat sudah terlanjur mencurigai ada permainan mengcovidkan pasien oleh tenaga medis. 

Sehingga ketika ditemukan ada pasien yang positif covid 19 dan harus menjalani isolasi di rumah sakit, pihak keluarga menolak dengan alasan hanya rekayasa atau covid fiktif.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur RSU Negara dr I Gusti Ketut Oka Parwatha kepada wartawan, Kamis (7/10). Menurutnya, isu mengcovidkan pasien sangat berdampak buruk terhadap penanganan dan pencegahan penularan covid 19.

"Saya mengikuti isu pasien covid 19 fiktif itu. Seolah-olah ada oknum rumah sakit yang memasukkan data pasien COVID-19 fiktif. Ini berdampak buruk terhadap upaya pemerintah menanggulangi penularan covid 19," terangnya, Kamis (7/10/2020)

Namun dia memastikan untuk di Kabupaten Jembrana tidak ada pasien covid 19 fiktif. Menurutnya 
pengumuman penambahan jumlah pasien COVID-19 sudah berdasarkan aturan baku yang berlaku, sehingga pihaknya tidak mungkin memalsukan data pasien.

Dalam penanganan Covid-19, pihaknya bekerja sesuai pedoman termasuk kode etik, dan berusaha keras untuk kesembuhan pasien. Dengan adanya isu yang berkembang tersebut, ia mengaku, mempersulit petugas medis termasuk Satgas Penanganan Covid-19 saat menangani pasien. 

"Kalau ada pasien yang hasil swabnya positif tapi menolak isolasi, karena menganggap COVID-19 sebagai rekayasa medis, kan berbahaya. Persepsi itu bisa menyulitkan kami dalam penanganan pasien," katanya.

Selain itu, dengan persepsi COVID-19 adalah rekayasa, juga menyulitkan petugas memberikan edukasi penerapan protokol kesehatan. Karena itu pihaknya menghimbau semua pihak agar mendukung upaya pemerintah dalam penanganan COVID-19.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha menyampikan tingkat kesembuhan pasien positif covid 19 yang dirawat di RSU Negara sebanyak 16 orang pasien. 

"Persentase kesembuhan pasien COVID-19 di Jembrana terus meningkat. Per hari ini mencapai 86 persen, atau naik signifikan dibanding bulan September yang hanya 68 persen," terangnya.

Menurutnya, sampai Kamis (7/10) kemarin, ada 352 pasien terkonfirmasi dengan 303 diantaranya sembuh. Untuk mencegah lonjakan jumlah pasien COVID-19, ia mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.(BB)