Astaga! Kader Ricuh, Musda DPD Golkar Jembrana Terpaksa Ditunda

  18 Agustus 2020 POLITIK Jembrana

Ket poto : Musda DPD Golkar Jembrana ditunda karena adanya kericuhan

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Agenda Musda DPD Partai Golkar Jembrana Selasa (18/8), ternyata tidak berjalan mulus. Padahal agenda tersebut telah diracang dengan matang jauh-jauh hari.

Sejak awal dimulainya Musda di Kantor DPD Golkar Jembrana, suasana mulai memanas hingga berujung ricuh. Pemicunya adanya perwakilan di internal yang datang tidak tepat waktu.

Kericuhan terjadi sekitar pukul 13.00 Wita seusai pembukaan Musda yang dihadiri langsung Ketua DPD Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry. Acara rencananya berlanjut dengan Musda internal salah satunya penentuan Ketua DPD Golkar Jembrana. 

Sayangnya, belum mulai rapat internal, justru terjadi kericuhan. Pemicunya adalah saat satu peserta dan pemilik hak suara dari organisasi sayap baru datang ke arena musda namun dihadang oleh pihak tertentu.  

Yang menjadi permasalahan ketika Perwakilan organisasi sayap itu naik ke lantai dua untuk menjalani verifikasi sebagai peserta sah musda sebelum dimulainya sidang-sidang yang akan dilangsungkan di lantai satu.

Sejumlah kader menyampaikan protes ke panitia dan berlanjut dengan memaksa perwakilan tersebut turun. 

"Kenapa datang baru sekarang sementara absensi sudah tutup dan kegiatan dimulai jam 10 tadi. Kami minta mereka turun," ujar sejumlah kader dengan nada tinggi.

Kondisi tersebut memaksa sejumlah pengurus provinsi Bali ikut keluar dari ruang rapat. Agar situasi tidak tambah keruh, akhirnya Musda ditunda.

Ketua DPD Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry kepada wartawan mengatakan, keputusan penundaan Musda itu diambil karena usulan dari panitia dengan berbagai pertimbangan.

"Panitia meminta Musda untuk ditunda. Ada pihak-pihak yang melarang peserta yang sah masuk. Karena standar covid ini (peserta) kan dibatasi," terangnya.

Namun menurut Sugawa Korry, ternyata banyak peserta yang datang. Pihaknya juga belum mengetahui, siapa yang mendatangkan peserta tersebut karena masih diidwntifikasi.

Menurutnya penundaan dilakukan hingga sebelum tanggal 31 Agustus ini. Ditanya apakah ini terkait dengan pemilihan calon Ketua DPD Golkar Jembrana, pihaknya belum mengetahui dan masih melakukan pengecekan lebih lanjut. 

"Karena Musda internal belum dimulai sudah terjadi kondisi seperti itu (ricuh)," ujarnya.

Dari lima daerah di Bali yang telah melakukan Musda, menurutnya memang baru di Jembrana ini yang terjadi kondisi seperti ini.

Untuk diketahui Musda DPD Golkar Jembrana awalnya mengusung tiga kandidat Ketua DPD II. Masing-masing, Made Suardana yang saat ini menjabat Plt DPD Partai Golkar Jembrana, Ketut Widastra dan Wayan Suardika. 

Namun sebelum musda dimulai, Wayan Suardika yang menjabat Wakil Ketua DPRD Jembrana mundur. Sehingga masih ada dua calon yang diusung yakni Made Suardana dan Ketut Widastra.(BB)