Bagus! Gianyar Bebas Kasus Rabies, Warga Dihimbau Agar Tidak Pungut Anjing Sembarangan

  15 Juli 2020 PERISTIWA Gianyar

Ket foto: Ilustrasi anjing rabies

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Kasus positif rabies di Kabupaten Gianyar mengalami penurunan, buktinya di sepanjang semester awal tahun 2020 ini tidak tercatat kasus positif rabies. 

Hal ini dikatakan karena semakin meningkatnya kesadaran warga untuk melakukan vaksinnasi terhadap anjing peliharaannya. 

"Kesadaran pemilik anjing untuk vaksinasi anjing peliharaannya sudah meningkat, sehingga kasus rabies menunjukkan trend penurunan," ujar Kepala UPTD Keswan III Kabupaten Gianyar, Nyoman Arya Dharma, Rabu (15/7/2020). 

Dikatakannya, sebelumnya kasus rabies sempat merebak di tiga kecamatan, yaitu Blahbatuh, Sukwati dan Gianyar. 

"Setiap ada kasus kami langsung turun ke lapangan, lakukan pemantauan kasus, sehingga bisa tahu dari mana sumber rabies tersebut," jelas Arya Dharma.

Arya Dharma juga menekankan pentingnya warga untuk tidak memelihara anjing dengan sembarangan. 

Dikatakannya, anjing yang dipungut sembarangan, misalnya dari TPA, di jalanan atau dapat meminta dari seseorang, harus diwaspadai.

"Harus waspada, jangan pungut anjing sembarangan. Kalau dapat minta anjing, pastikan anjing tersebut sudah divaksin," tambahnya. 

Disebutnya, kasus rabies yang sebelumnya terjadi akibat warga memungut anjing sembarangan, seperti anjing dari TPA. Mengingat anjing liar dari TPA atau dari pasar umum, memiliki potensi penyakitr rabies.

Data kasus rabies yang ada di Kabupaten Gianyar, per Tahun 2019, terjadi kasus positif di Gianyar sebanyak 21 kasus. Tahun ini sampai Juni, sudah ada 4 kasus positif rabies. 

"Di Tahun 2020 ini kita (Gianyar) nihil kasus, kita berharap tidak aksus lagi, asalkan masyarakat sadar memvaksin anjing peliharaannya," harapnya.

Dari data sebelumnya, di Tahun 2018 ini, populasi anjing di Gianyar sekitar 55.000-an, dan tahun 2019 sudah mencapai sekitar 75.000 ekor. 

Dikatakannya, meningkatnya populasi ini anjing dengan mudah beranak pinak, dan anakannya bisa mencapai 4-6 ekor. 

"Yang betina biasanya dibuang, tanpa adanya perlakuan vaksin, ini yang mengkhawatirkan kita," jelasnya. 

Di Tahun 2019 sampai akhir Juni lalu, sekitar 500-an anjing yang sudah dieliminasi. Eliminasi ini atas permintaan warga dan beberapa adalah anjing liar yang tanpa tuan. 

"Sedangkan dari 75.000 ekor anjing ini sekitar 94% sudah diberikan vaksinasi rabies secara berkala," tutupnya.(BB