Mih Dewa Ratu! Hasil Rapid Tes Massal Kedua di Banjar Munduk Ditemukan 11 Reaktif

  14 Juli 2020 PERISTIWA Jembrana

Foto : Rapid tes missal kedua warga banjar Munduk, Desa Kaliakah, Negara

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Setelah 11 hari warga banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali menjalani karantina wilayah, mereka kembali di tes rapid. 

Sebanyak 767 total 990 orang atau 289 KK Selasa (14/7) melakukan rapid tes di empat balai tempek di banjar Munduk. 

Jubir gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Jembrana dr. I Gusti Agung Putu Arisantha, didampingi perbekel Kaliakah I Made Bagiarta seusai pelaksanaan rapid test massal, mengatakan, rapid tes ini merupakan rapid test yang kedua dalam masa karantina wilayah dibanjar Munduk.  

“Rapid test ini juga untuk mengukur hasil, menjelang berakhirnya pelaksanaan karantina wilayah. Kami ingin mengecek kondisi kesehatan warga sebelum masa karantina ini berakhir,” ujarnya. 

Dari hasil rapid tes massal yang diikuti 767 orang warga  itu, ternyata ada 11 orang yang hasilnya reaktif. 

Dari 11 orang yang reaktif itu, 4 orang merupakan warga yang juga reaktif saat rapid test pertama dan sudah diambil test swabnya.

Khusus 4 warga yang kembali terkonfimasi reaktif dari rapid tes kedua, Arisantha memberikan perkecualian. Menurutnya, keempat warga itu sebenarnya sudah dinyatakan sehat karena hasil swabnya sudah negatif. Sehingga warga tadi tidak perlu diambil test swab kembali. 

“Untuk empat warga tadi, karena sebelumnya hasil swab sudah negatif dua kali kita nyatakan mereka sehat dan tidak terdeteksi virus sars cov-2. Kita maklumi , hasil testnya reaktif karena rapid test massal ini diikuti banyak orang. Jadi memungkinkan untuk ikut terdeteksi kembali,” ujarnya.

Sedangkan 7 orang lainya yang hasilnya reaktif akan dilakukan tes swab di salah satu Puskesmas di Jembrana, pada Rabu (15/7) mendatang.
 
Dengan hasil rapid tes kedua itu, menuruut Arisantha masa karantina wilayah di Banjar Munduk berjalan dengan baik sesui tujuan awal memutus klaster penyebaran. 

"Selepas karantina nanti, tentu aktifitas akan kembali normal, memungkinkan warga melakukan kegiatan seperti biasa. Termasuk, jalan yang sebelumnya ditutup akan di buka kembali," terangnya.

Hanya saja, diera tatanan hidup baru ini, warga harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Seperti selalu menggunakan masker, menjaga jarak aman serta rajin mencuci tangan. 

"Yang juga tak kalah penting agar warga lebih selektif lagi menerima tamu terutama dari luar daerah, baik keluarga maupun orang luar," tandasnya.(BB)