Astaga, Bayi dan Ibu Hamil di Jembrana Positif Covid

  13 Juli 2020 KESEHATAN Jembrana

Foto : Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 di Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Virus covid 19 di Jembrana terus mewabah. Selain orang dewasa dan lansia, kali ini seorang bayi dan ibu hamil juga terjangkit. 

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 di Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, Senin (13/7) mengatakan, dari data yang diterima, ada penambahan lima orang pasien positif covid 19.

Pasien itu yakni seorang bayi berumur satu bulan asal desa Yehembang Kangin, kecamatan Mendoyo. Awalnya bayi itu mengalami sakit dan dibawa berobat ke Pueksmas Pekutatan 1. 

Karena kesadaranya menurun, kemudian pada Rabu (8/7) malam bayi itu dirujuk ke RSU Negara.

Setelah mendapat penanganan di RSU Negara, kondisinya semakin memburuk akibat mengalami pendarahan di kepalanya, sehingga pada kamis (9/7) pagi dirujuk ke RSU Sanglah. 

Setelah di RSU Sanglah, karena bayi yang lahir dengan bantuan bidan praktek di Mendoyo itu memiliki riwayat demam, kemudian masuk katagori PDP dan dilakukan swab tes. 

“Dari hasil swab tes itu ternyata positif covid 19. Padahal saat rapid tes hasilnya negative,” ungkapnya.

Untuk mengetahui darimana bayi itu tertular covid 19 saat ini masih dilakukan penelusuran. Ayah bayi itu berprofesi sebagai sopir travel sedangkan ibunya seorang rumah tangga dan mereka tinggal di Denpasar namun KTP-nya Jembrana. 

“Apakah tertular dari orang tuanya, dan siapa saja kontak dekatnya, masih kita lakukan penelusuran, secepatnya diambil test swab termasuk juga kedua orang tuanya,“ ujarnya.

Selain bayi itu, pasien positif baru lainya yaksi seorang ibu hamil dan suaminya. Pasangan suami istri ini adalah warga Banjar Melaya Tengah Kelod, Desa Melaya.

"Kehamilanya berusia 40-41 minggu. Ibu hamil dan suaminya ini terkonfirmasi positif dari hasil swab tes pagi tadi. Karena dalam kondisi hamil dan beresiko maka keduanya kita rujk ke RS PTN Unud,” jelasnya. 

Darimana mereka tertular, gugus tugas juga masih melakukan penelusuran. Jika dari suaminya yang bekerja sebagai sopir angkutan logistic Negara-Denpasar, memang ada kemungkinan.

"Namun karena mereka bersamaan swab tes dan hasilnya positif maka perlu kita telusuri, apakah ini termasuk tranmisi local atau bukan. Begitupula dengan bayi itu,” ungkapnya. 

Sedangkan pasien positif  keempat , warga dari Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Melaya. Pasien ini terkonfimasi positif setelah melakukan swab test mandiri di Denpasar. 

“Kami baru menerima informasinya. Pasien ini memang positif tetapi sebenarnya sudah dirawat dan sudah sembuh pada 5 juli. Tetapi dari sisi pencatana dan pelaporan harus tetap masuk dalam data kita,”ujarnya. 

Kemudian penambahan positif covid kelima merupakan pasien PDP yang sebelumnya dirawat di RSU Negara. Pasien ini asal Desa Budeng Kecamatan Jembrana berprofesi sebagai sopir angkutan Logistik jurusan Jawa-Bali.

"Awalnya memang PDP dirawat di RSU Negara. Dari swab pertama hasinya negative. Kemudian dari swab kedua hasilnya positif dan saat ini masih dirawat di RSU Negara,” terangnya.(BB)