Tersesat Sembahyang di Gunung Agung, Begini Kisah Pilu Sebelum Diselamatkan Tim SAR Gabungan

  08 Juli 2020 PERISTIWA Denpasar

Tim SAR gabungan berhasil selamatkan kedua pendaki yang tersesat di Gunung Agung

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Upaya tim SAR gabungan untuk menemukan 2 orang yang tersesat di Gunung Agung, Karangasem akhirnya membuahkan hasil. Keduanya, yang merupakan laki-laki dan perempuan berhasil ditemukan dalam keadaan selamat di sekitar lokasi awal, yakni pada ketinggian 2.600 Mdpl.

Sesaat setelah menerima laporan, sebanyak 6 orang personil dari Pos SAR Karangasem dikerahkan menuju Pura Pasar Agung. Dimana merupakan titik awal rombongan pendaki tersebut berangkat. Setibanya di lokasi, langsung dilakukan koordinasi bersama unsur SAR, rekan pendaki dan pihak keluarga. Pada pukul 13.59 Wita tim SAR gabungan memulai pencarian. 

"Usai menyisir hingga dua setengah jam lamanya, akhirnya kedua korban tersebut telah ditemukan," jelas Gede Darmada, S.E., M.AP., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar ( Basarnas Bali) seraya menyebut mereka dievakuasi turun hingga Pasar Agung dan selanjutnya dibawa ke puskesmas terdekat menggunakan ambulance PMI Karangasem. 

Selama operasi SAR berlangsung turut melibatkan unsur SAR dari Basarnas Bali, Polsek Karangasem, Koramil Karangasem, Pasebaya Agung dan BPBD Karangasem, SAR Samapta Polda Bali, PMI, RAPI dan pemandu lokal. Diketahui tujuan dari rombongan aktivis lingkungan tersebut melakukan pendakian adalah untuk persembahyangan dan menghaturkan Pejati. 

Salah satu pendaki yang dikenal sebagai aktivis lingkungan yang tersesat yakni Made Ayu Widiasari usai ditolong dan dievakuasi petugas SAR gabungan menyatakan dalam pesan disalah satu group WhatsApp (WA) menyatakan terima kasih ke seluruh petugas SAR gabungan dan semua pihak lainnya yang ikut repot kordinasi untuk menolongnya. 

"Maaf bikin repot. Astungkara ada sinyal. Batere habis. Sempat nunas ica biar ada sinyal. Suksma semua tmn2 yg ikut sibuk berkoordinasi untuk bantuan pencarian saya dkk. Maaf tdk bs disebutkan satu persatu. Pokoknya love you fulk," tulisnya.

Ayu mengaku jika di lokasi dirinya hampir kena hypotermia karena kedinginan akibat kabut terus tebal seperti dikulkas. Selain itu, ia mengungkapkan dengan teman berjarak sekitar 100 meter dalam posisi tidak bisa melihat satu sama lain, tapi bisa teriak-teriak ngobrol.

"Mbokyu kedinginan dan kehabisan air. Kaki tyg sdh keseleo bbrp sblum mendaki, tapi wkt mendaki sdh yakin sehat, eh tadi kembali keseleo, jd besok istirahat dulu.Tak istirahatkan kaki seminggu deh (kalau tahan nggk lari seminggu). Bbrp bagian lutut dll sedikit baret. Its okey, aman2. Next nggk bawa daging babi deh mendaki," tulisnya lagi mengakhiri.

Diberitakan Baliberkarya.com sebelumnya, sebanyak 11 orang melakukan pendakian di Gunung Agung untuk melakukan persembahyangan. Mereka memulai perjalanan sejak Selasa (7/7/2020). 

Ketika mereka kembali turun dari pendakian, dua orang tertinggal rombongan dan tersesat. Diketahui identitas keduanya atas nama Ketut Wiyasa (57) dan Made Ayu Widiasari (56). Selanjutnya kejadian itu dilaporkan ke Basarnas Bali dan langsung ditindaklanjuti.

Pelapor atas nama Yudo Kardianto, memberikan keterangan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) bahwa perkiraan lokasi berada pada koordinat 8° 21' 6,3” S - 115° 30' 20,7 “E. Laporan kejadian tersebut diterima dan segera ditindaklanjuti dengan mengirimkan personil dari Pos SAR Karangasem.(BB).