Dibina Gus Adhi, Selain Budidaya Lebah Madu Siap Bantu Warga Ciptakan Destinasi Baru Kawasan Hutan Tap Sai

  05 Juli 2020 EKONOMI Karangasem

Foto: Gus Adhi bersama warga p?anen budidaya lebah madu KTH Madu Sari di Hutan Lindung Kawasan Gunung Tap Sai Desa Pempatan, Rendang, Karangasem.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Selain menjadi salah satu sentra budidaya lebah madu, hutan lindung (hutan sosial) dikawasan Gunung Tap Sai yang berada di Desa Pempatan Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ternyata juga menyimpan banyak potensi wisata yang perlu untuk dikembangkan. 

Dikawasan hutan lindung (hutan sosial) di Pura Tap Sai ini terdapat puluhan peternak lebah madu yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Madu Sari. Puluhan warga selama ini mencari penghidupan melalui panen lebah madu hasil budidaya di hutan lindung Kawasan Gunung Tap Sai seluas 4.767,42 hektar tersebut.

"Budidaya lebah madu kami tak ada masalah, namun yang penting buat kami yaitu bagaimana bisa kami bisa diakomodir pengelolaannya kedepan," ucap Sekretaris KTH Madu Sari, Wayan Wenten ketika menyampaikan aspirasinya kepada Anggota Komisi IV DPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amarta) atau kerap disapa Gus Adhi yang menemui langsung puluhan peternak yang siap panen madu dikawasan hutan lindung Gunung Tap Sai, Minggu siang (5/7/2020).

Saat berdikusi dengan Gus Adhi, Wenten yang mewakili puluhan anggotanya menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi kelompok tani lebah madu diantaranya terkait pemasaran, packaging, standar mutu dan lainnya. 

"Selama ini kami hanya memasarkan kepada para masyarakat yang datang ke Pura Tap Sai yang kebetulan berada satu lokasi dengan peternak lebah madu," ungkapnya seraya menjelaskan selama ini ada enam jenis madu dihasilkan peternak KTH Madu Sari.

Menjawab aspirasi puluhan warga peternak lebah madu ini, Gus Adhi mengakui banyak potensi yang ada dalam kawasan hutan sosial Tap Sai yang layak segera dikembangkan. Apalagi di masa Covid-19 madu termasuk sumber suplemen yang tinggi bisa meningkatkan imun tubuh dan dipercaya mampu meningkatkan vitalitas. 

"Segala potensi yang ada di kawasan Tap Sai ini harus digali. Apalagi kita ketahui madu merupakan sumber suplemen yang tinggi," kata Gus Adhi.

Politisi senior Partai Golkar ini juga berpendapat untuk peningkatan produk lebah madu dan sebagainya diperlukan semacam riset dan development guna peningkatan pemanfaatan serta mendapatkan hasil yang tepat guna dan tepat sasaran. 

"Jika ini bisa berjalan maka pemanfaatan hutan sosial dengan konsep hutan lestari, masyarakat sejahtera bisa terwujud," ungkapnya. 

Tak hanya membantu mengembangkan budidaya lebah madu, Tokoh asal Kerobokan itu bahkan memberikan solusi dan siap membantu dalam mengembangkan potensi alam dikawasan hutan sosial Tap Sai ini baik itu agroculture maupun wisata religi.

"Selain jadi sentra budidaya lebah madu, kawasan hutan sosial Tap Sai kita kembangkan jadi obyek wisata atau destinasi baru yang luar biasa," jelas Gus Adhi.

Untuk menjadi destinasi baru, Gus Adhi berharap kepada puluhan warga agar menata kembali kawasan hutan sosial Tap Sai biar makin menarik dengan menanami tanaman unggul buah-buahan dan bunga yang indah dipandang.

"Untuk itu saya bantu bibit tanaman unggul dan bibit bunga gemitir untuk ditanam sehingga selain sari bunganya untuk lebah juga indah dipandang untuk wisatawan yang ingin selfie. Saya siap kesini lagi untuk ikut menanam pohon tanaman unggul," harapnya seraya itu berbaur bersama puluhan peternak untuk panen madu kawasan hutan sosial Tap Sai.(BB).