Efek Pandemi Covid-19 Harga Kakao dan Cengkeh "Terjun Bebas"

  05 Juli 2020 EKONOMI Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Masa pandemi covid-19 saat ini ternyata melumpuhkan perekonomian, termasuk sektor pertanian dan perkebunan. Akibatnya, petani kebun terancam merugi.

BACA JUGA : Update Covid 5 Juli: di Bali Positif Tembus 1849 Orang, Waduh! Didominasi Transmisi Lokal hingga 1477 Orang

Harga biji kakao (coklat) di tingkat petani saat ini menurun dibandingkan sebelum covid-19 melanda. Padahal saat ini petani kakao di Jembrana dan di daerah lain sedang musim panen. Demikian halnya dengan harga cengkeh juga menurun tajam.

Sejumlah petani kakao dan cengkeh di Jembrana menuturkan, sejak corona melanda negeri ini, harga biji kakao kering menurun dari sebelum covid-19. Saat ini harga biji kakao kering ditingkat petani hanya Rp25 ribu per kilo. Dan untuk yang basah hanya Rp8.000 per kilonya.

Sementara dibandingkan sebelum covid-19 melanda harga biji kakao kering menjacapi Rp27 ribu sampai Rp28 ribu perkilonya. Sementara yang basar beekisar Rp10 ribu sampai Rp12 ribu perkilonya.

"Kalau corona belum usai kami khawatir harga terus menurun. Kalau gini kami pasti rugi," ujar Gede Sutama, salah seorang petani kakao dari Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Minggu (5/7/2020).

BACA JUGA : Rapid Test Bayar, Teguh Mintorogo Doakan Dokter-Dokter Mati, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan Jembrana

Demikian halnya, harga cengkeh kering terjadi penurunan yang sangat tajam. Saat ini harga cengkeh kering ditingkat petani mencapai Rp50 ribu hingga Rp52 ribu perkilonya. Sementara cengkeh basah harganya Rp17 ribu per kilo. 

"Sementara sebelum wabah corona melanda, harga cengkeh kering sampai seratus dua puluh ribu rupiah perkilonya dan yang basah sampai empat puluh ribu rupiah," imbuhnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Sayu Diana, salah seorang pengepul hasil perkebunan asal Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali. Menurutnya saat ini harga biji kakao dan cengkeh menurun dibandingkan tahun sebelumnya, baik kondisi basah maupun kondisi kering.

"Saya beli biji kakao kering dengan kadar air 12 persen dua puluh lima ribu rupiah per kilonya. Sedangkan yang basah saya beli delapan ribu rupiah per kilo," ujarnya melalui telpon.

Untuk cengkeh kering, Sayu Diana mengaku membeli dengan harga Rp52 ribu per kilonya. Sementara untuk cengkeh basah dia beli ke petani Rp17 ribu per kilonya. Harga cengkeh ini juga jauh menurun dari tahun lalu.(BB)