Mimih Dewa Ratu! Rapid Test Massal di Banjar Munduk Enam Orang Reaktif

  03 Juli 2020 KESEHATAN Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Jumlah kasus positif covid-19 di Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali kemungkinan bisa bertambah. Dari sebelumnya lima orang dinyatakan positif covid 19, siang tadi kembali ditemukan hasil rapid test lima orang reaktif.

BACA JUGA : Astaga, Gede Swastika 'Nyolong' di 10 TKP hanya untuk Beli Rokok

Hasil lima orang reaktif tersebut diketahui setalah tadi pagi hingga siang dilakukan rapid test massal terhadap warga Banjar Munduk, Desa Kaliakah, yang sebelumnya ditemukan lima orang positif covid-19 yang merupakan penularan tranmisi lokal. Sebanyak 289 KK di Banjar Munduk tersebut mengikuti rapid test massal yang dilaksanakan di empat balai tempek.

Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang memantau karantina banjar di hari pertama mengatakan, rapid tes massal ini adalah tahap pertama sebagai screening awal bagi masyarakat banjar Munduk.

Kembang yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Jembrana juga berharap seluruh masyarakat banjar munduk mematuhi semua proses karantina dengan disiplin. Semua warga menurut Kembang harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama masa karantina.

"Semua warga harus mematuhi ketentuan karantina jangan sampai ada yang keluar rumah,” ujar Kembang Hartawan, Jumat (3/7/2020).

Untuk penyaluran logistik, Wabup Kembang mengatakan, penyalurannya dilaksanakan mulai besok, Sabtu (4/7) akan disalurkan selama 14 hari kedepan. Teknisnya  per-KK akan mendapat logistik dengan jumlah kebutuhan yang sudah dihitung.

BACA JUGA : Gelapkan Sertifikat Tanah, Ketua KSP Sedang Yoga Ni Luh Sri Artini Ditahan

"Penyalurannya nanti tetap mengikuti protokol kesehatan guna menghindari kontak langsung dan tetap menjaga jarak," imbuhnya.

Masyarakat, tidak hanya yang wilayahnya dikarantina wilayah, namun berlaku untuk seluruh warga Jembrana, untuk semakin peduli dan memperketat dalam menjalankan protokol kesehatan. Sehingga penularan covid 19 dapat dihentikan. 

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, rapid test masal di Banjar Munduk diikuti sebanyak 752 orang. Setelah melakukan rapid test masal tersebut, warga Banjar Munduk menjalani karantina selama 14 hari. 

"Karantina banjar dilakukan karena terdapat transmisi lokal sebanyak lima orang dalam satu banjar, dari total enam transmisi lokal dari pasien positif Covid-19 asal Denpasar,” ungkapnya.

Dari jumlah 752 orang yang menjalani rapid test, sebanyak enam orang hasilnya reaktif. Enam orang yang hasil rapid test reaktif menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, sesuai dengan pedoman dari Kementerian Kesehatan mengenai penanganan Covid-19. 

"Rapid test akan dilakukan sekali lagi untuk menyasar warga yang belum rapid test,” tutupnya.(BB)