Kasus Positif Covid-19 di Kaliakah Bertambah, Satu Banjar Dikarantina

  02 Juli 2020 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Bertambahnya kasus positif covid-19 di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali hingga menjadi lima kasus positif, mengharuskan satu Banjar/Dusun di desa tersebut dikarantina.

BACA JUGA : Waspada Semeton, Positif Corona Naik 61 Orang, Meninggal Nambah 1 Orang, Sembuh  5 Orang

Banjar/Dusun yang dikarantina adalah Banjar Munduk karena dibanjar ini lima warganya positif covid-19. Selain satu banjar dikarantina, juga dilaksanakan rapid test massal bagi warga dan perangkat Desa Kaliakah.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha, Kamis (2/7) mengatakan kebijakan karantina banjar ini merupakan satu dari dua opsi yang akhirnya disepakati gugus tugas bersama warga desa setempat.

Dalam sosialisasi melalui rapat sebelumnya, ada dua opsi yang dimunculkan guna mencegah makin meluasnya penyebaran virus di Desa Kaliakah. Yang pertama akan melaksankan rapid test massal guna screening awal serta opsi kedua, melaksankan karantina banjar dengan disertai pelaksanaan rapid test massal.

“Disepakati karantina banjar. Mekanismenya nanti, selama 14 hari kedepan warga akan berdiam diri dirumah dan pelarangan keluar maupun masuk banjar," terangnya.

Bagi yang rapid tesnya reaktif segera akan dilaksankan swab test untuk dapat dipisahkan dan diberikan tindakan lanjutan. Kebijakan ini juga sudah disosialisasikan gugus tugas  bersama jajaran perangkat desa dari 2 kali rapat sebelumnya.

Selain pelaksanaan rapid test yang rencannya dilaksanakan besok dimasing-masing tempek, juga akan diambil test swab untuk beberapa warga. Test swab dilaksankan bagi keluarga dekat, mengingat ada lagi penambahan kasus positif baru dari klaster di Banjar Munduk ini.

“Sisanya kita golongkan kontak jauh, akan diambil rapid test. Khusus untuk rapid test besok, kita sudah siapkan alat rapid habis pakai sebanyak 2000 buah," imbuhnya.

Sedangkan petugasnya, selain dari Dinas Kesehatan sendiri, juga diperbantukan petugas dari perwakilan masing-masing Puskesmas, mengingat warga yang diambil rapidnya cukup banyak.

Perbekel Kaliakah I Made Bagiarta usai rapat teknis menatakan siap melakukan sosialisasi kepada warga terkait pelaksanaan karantina banjar.

Menurutnya opsi karantina banjar itu juga lahir dari kesepakatan warganya guna mencegah meluasnya klaster penyebaran virus khsuusnya di Banjar Munduk. 

BACA JUGA : Ditemukan Lima Kasus Positif Covid-19, Warga Kaliakah Jalani Rapid Test Massal

"Kita akan lakukan sosialisasi secara manual melalui kelian juga dibantu jajaran gugus agar warga paham bagaimana mekanisme karantina banjar ini," terangnya.

Termasuk nanti upaya pengawasan, mengingat akses jalan dan keluar banjar tidak ditutup hanya ada pengawasan. Pihaknya berupaya maksimal munghkin hingga karantina ini sukses dan perlu dukungan semua pihak mengingat karantina ini termasuk hal yang baru bagi warga desa kaliakah.

Asisten II Setda Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya mengatakan dari data yang disampaikan jumlah warga di banjar munduk sebanyak 990 orang atau 289 KK. Ia berharap dengan dilaksankannya karantina banjar nanti semua pihak saling bahu membahu dalam menyelesaikan masa karantina.

"Untuk pemenuhan logistik selain dibantu oleh pihak gugus tugas sendiri, kami juga membuka apabila ada donatur atau warga ingin membantu warga banjar Munduk," ujarnya.

Pemkab Jembrana melalui gugus tugas dibantu jajaran Polres Jembrana bersama Kodim 1617 juga siap mensupport hingga seluruh tahapan karantina selesai.

“Kami akan selalu mensupoort warga di Banjar Munduk dalam proses karantina. Pemerintah siap memfasilitasi untuk selalu hadir dan memberikan bantuan disesuaikan dengan kemampuan daerah," ungkapnya.

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha selaku ketua gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Jembrana menyampaikan opsi karantina banjar ini dipilih sebagai solusi terbaik menyelamatkan warga dari penularan dan penyebaran virus.

Hal itu mengingat begitu cepatnya virus dapat menyebar, sehingga tidak hanya melindungi warga satu desa saja, tapi warga lain khususnya di Kabupaten Jembrana.

Bupati Artha juga memerintahkan seluruh jajaran gugus tugas bersma jajaran satgas gotong royong melakukan langkah-langkah terbaik mencegah penularan virus.

“Dengan adanya karantina nanti, tentu ada sejumlah pembatasan aktivitas warga. Kita harapkan mereka lebih banyak diam dirumah. Nah untuk kebutuhan logistik akan dipenuhi oleh pihak gugus tugas dalam bentuk bantuan sembako, diantarkan oleh petugas kerumah masing-masing," terang Artha.

Artha juga berharap, seluruh warga Jembrana melihat kasus di Banjar Munduk ini sebagai cerminan untuk meningkatkan kewaspadaan menangani penyebaran covid-19.(BB)