Bagikan "Nasi Bungkus Gratis" Selama Sebulan, Posko Kemanusiaan Dapur Umum Covid-19 Kini Bersinergi Bersama Pemkot Denpasar

  14 Juni 2020 SOSIAL & BUDAYA Denpasar

Program mandiri Posko Kemanusiaan Dapur Umum dan Logistik Covid-19 yang sudah beroperasi sebulan akan dilanjutkan bersinergi dengan Pemerintah Kota Denpasar.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Dapur Umum dan Logistik Covid-19 di Warung Bencingah Gede, Jalan Kaliasem, Denpasar sudah sebulan penuh beroperasi. Program mandiri Posko Kemanusiaan Dapur Umum dan Logistik Covid-19 itu diprakarsai Pena 98, POSPERA Bali, dan KNPI Bali.

Program gotong royong dengan Komunitas Bali Peduli Sosial (KBPS), Polda Bali juga mengerahkan unit Dapur Lapangan Sat Brimobda Bali, serta Komunitas Adonai Cinta NKRI bersama-sama dengan penerima bantuan untuk 21 simpul selama pelaksanaan PKM di Kota Denpasar dimana pada Minggu sore 14/6/2020 merupakan hari ke 31 penyerahan terakhir bantuan makanan siap saji kepada mahasiswa dan masyarakat perantau di Kota Denpasar dan Badung.

Program dapur umum ini dinilai sangat tepat dalam kondisi seperti ini dimana saat masyarakat dibantu dengan sembako mentah, mereka terkadang tidak punya alat untuk memasak sehingga akhirnya mereka jual lagi untuk membeli makanan jadi yang jatuhnya lebih mahal. Apalagi logika tanpa logistik akan melahirkan anarkisme sehingga dapur umum ini sangat membantu menekan anarkisme di saat lapar.

"Hari ini terakhir program mandiri ini, tapi akan kami lanjutkan dengan sinergi bersama Pemerintah Kota Denpasar," ucap Koordinator Posko Kemanusiaan yang juga Ketua DPD POSPERA Bali Kadek Agus Ekanata.

Ekanata mengaku meski program mandiri ini telah berakhir, namun giat kemanusiaan ini tetap akan berjalan, apalagi sebelumnya Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara sempat berkunjung ke Posko Kemanusiaan Dapur Umum. Ekanata mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selama ini mendukung program ini telah berjalan satu bulan lamanya.

"Kami hanya penyalur saja dana donasi yang masuk. Para donatur inilah pahlawan kemanusiaan yang sesungguhnya dan membuat kami jadi berguna," jelas Ekanata.

Ekanata menuturkan dalam kunjungan Jaya Negara itu mengutarakan agar program kemanusiaan ini tetap bisa dilanjutkan selama pandemi wabah Covid-19 ini dengan sinergi bersama-sama Pemerintah Kota Denpasar, Food Hunter dan INTI Bali. Jaya Negara meyakini program kemanusiaan ini sangat membantu semua warga masyarakat di wilayah Kota Denpasar yang masih membutuhkan bantuan makanan siap saji sehingga menjadi program ketahanan pangan di masa pademi Covid-19.

"Selama ini kami dapat bantuan dari donatur mandiri secara gotong royong tapi sekarang Pemkot mengajak kami sinergi dan kami siap melanjutkan program ini," jelas Ekanata.

Sementara, Jingga Wardani dari Komunitas Bali Peduli Sosial mengungkap program dapur umum ini selain membantu sebagian masyarakat terkena dampak Covid-19 juga membantu usaha mikro di pasar tradisional.

"Program ini juga membantu petani karena selama 30 hari panitia dapur umum belanja, selain belanja ke pedagang pasar tradisional juga langsung ke petani," terang Jingga Wardani.

Polda Bali melalui Aiptu Nyoman Sukarma selaku Komandan Regu 3 Mobil Dapur Lapangan Brimobda Bali juga mengapresiasi sinergisitas dapur umum ini dimana proses pendistribusian dari dapur umum kepada simpul masyarakat yang membutuhkan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

"Seijin komandan kami mewakili Polda Bali menilai sangat positif sekali Dapur Umum Kemanusiaan ini. Ke depannya apabila dibutuhkan kami sangat siap sekali untuk bersinergi untuk aksi kemanusiaan," kata Sukarma.

Apresiasi juga disampaikan Elman Berkathon Bola selaku Koordinator Umum Komunitas Mahasiswa Timur Universitas Warmadewa yang menyatakan selama 31 hari ini sudah sekitar lebih dari 5.000 nasi bungkus bantuan jatah makan malam yang diterima komunitasnya.

"Kami sangat berterima kasih kepada panitia Dapur Umum Kemanusiaan dan para donatur yang telah memberikan donasi. Di dapur umum ini kami juga belajar tentang gotong royong," tutur mahasiswa asal dari Kupang ini.

Apresiasi juga disampaikan Diego Armando Hermanus dari Komunitas Warga Kupang dimana hampir 90 persen dari anggotanya dirumahkan dan melalui program dapur umum kemanusiaan ini sangatlah membantu.

"Di dapur umum ini juga kami bisa saling membaur gotong royong bersama-sama dengan anggota masyarakat laainnya," ungkapnya.

Endang Astuti Bunga selaku Presiden BEM Universitas Ngurah Rai Denpasar juga sangat mengapresiasi Program Dapur Umum Kemanusiaan yang dinilainya sangat keren, apalagi tiap hari diberikan nasi 600-700 bungkus yang tidak hanya diberikan kepada mahasiswa saja, namun juga pengguna jalan, homeless, tuna netra bahkan komunitas punk dan lainnya.(BB).