Percepat Pemulihan Ekonomi, Seminar Virtual Golkar: Bali Bisa Segera Buka "Tiga Sektor Utama"?

  09 Juni 2020 OPINI Denpasar

Suasana seminar Virtual Partai Golkar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pandemi virus Corona atau Covid-19 tidak menyurutkan niat dan semangat Partai Golkar Bali untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi Bali dimasa mendatang. Salah satu bentuk kontribusi DPD Partai Golkar Provinsi Bali dengan kembali menggelar seminar secara virtual, di Kantor Golkar Bali, Selasa (09/06/2020). 

Seminar yang mengangkat tema "Strategi Pembangunan Ekonomi Bali Pasca Pandemi Covid-19" ini merupakan tindaklanjut dari Focus Group Discussion (FGD) yang sebelumnya digelar secara virtual juga di Kantor Golkar Bali, Selasa (12/05/2020) lalu. 

Seperti seminar secara virtual bulan lalu, kali ini kembali dimoderatori Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Provinsi Bali sekaligus Ketua Panitia Komang Suarsana (Mang Kos). Seminar secara daring (dalam jaringan) atau online ini dibuka Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry.

Tampak dihadiri pula Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali Made Dauh Wijana, Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini I Putu Gede Indriawan Karna (Iwan Karna), Ketua Satgas Covid-19 Golkar Bali Komang Agus Satuhedi, Sekretaris AMPG Provinsi Bali I Wayan Gede Supadma, dan pengurus Golkar Bali lainnya.

Adapun pembicara yang ikut memberikan pemikirannya melalui video conference kali yaitu 20 orang diantaranya Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih (Demer), Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Nyoman Sugawa Korry, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Prof. Wayan Ramantha, Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Udayana Prof. IGM Wijaya Kusuma, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana Prof. I Wayan Windia, Ketua Kadin Bali Gede Ariandi, Ketua IWAPI Bali Anak Agung Ayu Ngurah Tini Rusmini Gorda, dan Ketua Apindo I Nengah Nurlaba, Ketua GIPI dan BTB, serta praktisi pariwisata Panudiana Kuhn.

"Partai Golkar terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran, gagasan, dan solusi kepada pemerintah khususnya didalam mempercepat penanganan Covid-19 di bidang ekonomi sehingga pemerintah sejak dini menyiapkan skema pemulihan ekonomi Bali pasca Covid-19 agar ketika pandemi ini mulai mereda atau ketika memulai tatanan hidup baru new normal maka pemerintah telah memiliki strategi pemulihan ekonomi Bali," ucap Sugawa Korry saat membuka seminar. 

Sugawa Korry mengaku hasil seminar ini akan dirangkum dari berbagai kalangan yang nantinya akan disodorkan kepada para pemegang kekuasaan seperti gubernur, bupati, walikota, legislatif baik provinsi, kabupaten/kota dan pusat termasuk kepada anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Bali. 

"Ini kontribusi Golkar kepada Bali. Karena inilah tujuan Golkar yang selalu diajarkan induk partainya bahwa kami kader Golkar tetap komit terhadap ideologi doktrin karya dan kekaryaan dengan sungguh-sungguh demi kesejahteraan rakyat," tegas Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua DPRD Bali.

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus moderator Komang Suarsana atau yang akrab disapa "Mang Kos" menyatakan setelah mendengar paparan dari 20 narasumber ada beberapa catatan poin penting. Baginya, secara garis besar semua narasumber yang juga berasal dari pengusaha pariwisata dan UMKM menyatakan diri siap menyambut tatanan kehidupan baru new normal untuk mempercepat pemulihan perekonomian Bali. 

"Namun kesiapan itu juga ditunjukkan dengan komitmen semuanya untuk mentaati dengan disiplin dan ketat protokol kesehatan cegah covid-19," ungkap politisi yang dikenal mantan wartawan senior tersebut.

Sejumlah narasumber juga mengungkapkan Bali bisa segera membuka tiga sektor utama sebagai penyangga ekonomi Bali yakni pertanian, pariwisata, dan UMKM. Mang Kos yang meraih program doktor di Fakultas Pertanian Unud ini menjelaskan di sektor pertanian baik jangka pendek dan jangka panjang, diharapkan ada terobosan dan langkah kebijakan dari pemerintah dengan memberikan prioritas dan fokus kepada pengembangan pertanian termasuk mengalokasikan anggaran APBD minimal 5 persen baik DPRD provinsi/kabupaten/kota. 

"Keberpihakan pemerintah kepada pertanian tidak hanya pada konsumen yang bisa mendapat harga murah dari komoditi pertanian tetapi juga produsen sehingga harga produksi produk petani bisa dianggap layak meningkatkan nilai jual petani," jelas politisi asal Bangli ini.  

Lebih jauh Mang Kos melanjutkan, di kalangan sektor pariwisata juga meminta untuk bisa segera dibuka namun tetap menerapkan disiplin dan protokol kesehatan secara ketat.  Termasuk dengan membuka peluang-peluang baru yang bisa dimanfaatkan dari situasi yang berkembang saat ini seperti pengembangan virtual tourism dan menyeimbangkan sektor pariwisata dan pertanian didukung oleh UMKM.

Menurut Mang Kos, para pengusaha di sektor UMKM juga berharap "new normal" akan membangkitkan sektor riil walau saat ini khususnya ekspor kerajinan masih tetap berjalan namun masih terkendala pengiriman via udara akibat bandara dan penerbangan ditutup. Ia mengistilahnya normalisasi untuk mengembalikan kondisi pra dan pasca pandemik terhadap situasi yang terjadi saat ini. 

Nantinya hasil dari seminar virtual "Strategi Pembangunan Ekonomi Bali Pasca Pandemi Covid-19" ini berdasarkan pendapat, pandangan, dan pemikiran dari para narasumber akan dirangkum dan dirumuskan untuk dijadikan rekomendasi dan dibukukan sehingga diharapkan bisa menjadi acuan dan pijakan bagi pengambil kebijakan.(BB).