Lama Menikmati Dolar, Kadin Bali Berharap Pengusaha Hotel dan Restoran Mau Bantu Warga

  11 April 2020 EKONOMI Badung

Kadin Bali akan melakukan pendekatan dengan BUMN untuk membantu warga agar tepat sasaran

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Pandemi virus Corona atau Covid-19 hingga kini masih menghantui masyarakat di penjuru dunia, termasuk juga meresahkan masyarakat Bali. Bali yang selama ini mengandalkan sektor pariwisata saat ini sangat terpukul akibat virus mematikan tersebut.

Sebagian besar hotel dan restauran di Bali kini tutup pasca wabah Covid-19 menjangkiti sejumlah warga di Bali. Meski sektor pariwisata itu kini tidak beroperasi, namun selama ini pengusaha di sektor pariwisata dinilai telah lama menikmati "manisnya" pendapatan dari ramainya wisatawan dalam dan luar negeri.

Namun sayang, pasca Covid-19 terjadi di Bali pengusaha hotel dan restoran belum menunjukkan "batang hidungnya" untuk berkontribusi membantu warga di Bali.

"Ribuan pengusaha hotel di Bali belum pernah denger suaranya satupun niatnya membantu warga, mereka malah meminta fasilitas relaksasi lewat PHRI. Sama sekali belum ada bantuannya kepada warga Bali," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali I Made Ariandi dalam keterangannya kepada awak media, Sabtu (11/5/2020).

"Artinya berbuat dulu tidak akan compeng atau "sing je kepeh ape tembokne hotel yang besar-besar" itu karena sudah puluhan tahun mengeruk dan menyedot keuntungan kue pariwisata Bali," imbuhnya.

Ariandi yang didampingi Koordinator Tim Partisipasi Penanggulangan Covid-19 Kadin Bali Putu Parwata Kantiana bersama Anggota Kadin Bali Chartina Margana menjelaskan Kadin Bali juga akan melakukan pendekatan dengan teman-teman BUMN untuk mengajak membantu warga agar tepat sasaran.

"Kadin ini terbentuk untuk Kamar Dagang dan Industri dimana BUMN (Badan Usaha Milik Negara) merupakan bagian dari Kadin. Kadin Bali mengajak BUMN di Bali ikut berperan," jelasnya.

Dengan saling berkordinasi dan berkomunikasi, Ariandi berharap jangan sampai semua membantu APD (Alat Pelindung Diri) bagi para medis, namun diatur seluruh sektor dibantu secara merata agar tidak menumpuk di satu sektor saja. Hal ini penting sehingga merata dan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam menanggulangi dampak Covid-19 ini.

"Kemarin khan baru kita (Kadin Bali) baru menyerahkan APD sekitar 500an ke RS Unud Jimbaran dan itu masih sangat kecil atau masih sangat jauh kurang sehingga perlu uluran banyak pihak khususnya pengusaha atau orang yang ekonominya berkecukupan ikut membantu dan peduli kepada warga yang kurang mampu," harapnya.

Selain itu, Ariandi berharap seluruh bank yang beroperasi di Bali agar mengindahkan instruksi presiden seperti yang disampaikan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) agar memberi keringanan cicilan kepada nasabahnya di Bali. 

"Jangan sampai nanti kedepan sektor pariwisata Bali menggeliat baru minta stimulus. Jangan lari baru ada virus, dan ada gula baru berebut menikmati Bali. Kenyataannya seperti itu, ayo berbuat jangan diem atau tidur jika situasi seperti saat ini," tegas Ariandi menyudahi.(BB).