Meluber ke Jalan, Sampah di Bitera Belum Serius Ditangani

  27 Maret 2020 PERISTIWA Gianyar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Seluruh kabupaten/kota di Bali kini sedang menghadapi masalah pengelolaan sampah rumah tangga yang membludak setiap harinya. Begitu juga Gianyar, kabupaten yang menerima penghargaan Swasti Saba Wistara Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Nasional Tahun 2019 tersebut belum bisa menyelesaikan luberan sampah di jalan yang sudah menjadi pemandangan rutin.
 
 
Seperti kondisi yang terlihat di perempatan lampu merahan Kelurahan Bitera. Tumpukan sampah rumah tangga meluber di trotoar hingga ke jalan. Di Kelurahan Bitera sendiri ada empat titik tempat pembuangan sementara (TPS) yang disediakan Dinas Lingkungan Hidup Gianyar.
 
Luberan sampah ini pun sudah dikeluhkan warga sekitar, terutama yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah tersebut. Seperti keluhan yang disampaikan Agung Putra Dananjaya yang tinggal bersebelahan dengan TPS perempatan lampu merah Kelurahan Bitera. Menurutnya, sampah yang dibuang warga sekitar menumpuk hingga ke timur. Akibatnya sebagian akses masuk ke rumah ditutup sampah.
 
 
Tentu saja kondisi ini membuat warga risih. Apalagi sampah yang dibuang di lokasi tersebut menimbulkan bau tak sedap. Sayangnya, kondisi yang terjadi bertahun-tahun ini dibiarkan begitu saja. Pemungutan sampah di perempatan lampu merah Kelurahan Bitera ini akhirnya dilakukan petugas DLH sejak pukul 03.00 wita dini hari, Jumat (27/3/2020).
 
Meski begitu, hingga pukul 09.00 wita, petugas masih melakukan pengangkutan sampah. Mandor dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar yang bertugas saat itu Made Suarta mengungkapkan, perlu lima kali pengangkutan dilakukan agar sampah di Kelurahan Bitera bisa diangkut semua.
 
 
Ia menyebut, Kelurahan Bitera menjadi penyumbang sampah terbesar di Kabupaten Gianyar. Jumlahnya pun sekitar tiga truk lebih jika diangkut seluruhnya. Hal ini menyebabkan petugas memerlukan waktu lama untuk mengangkut sampah di Kelurahan Bitera. “Petugasnya empat orang, untuk mengangkut seluruh sampah harus lima kali dilakukan baru bisa habis seluruhnya,” bebernya. (BB)